Suara.com - Pada awal bulan Juni, sebuah video menghebohkan datang dari India yang memperlihatkan pria tua berjenggot ditodong senjata dan dipukuli. Jenggotnya juga dipotong secara paksa.
Pria tua bernama Abdul Samad Saifi yang berusia 72 tahun itu mengaku disiksa dan diculik dari Bulandshahr dan dibawa ke Hajipur Bheta di distrik Ghaziabad Uttar Pradesh.
Video menjadi viral karena Saifi mengatakan "Mereka memukuli saya, meminta saya untuk melantunkan Jai Siya Ram (pujaan Hindu) dan ketika saya menyebut nama Allah, mereka menendang dan meninju saya lagi".
Dia juga mengatakan orang-orang itu tanpa ampun memukuli saya selama empat jam. Namun, bertentangan dengan tuduhan Saifi dan dalam pengaduan resminya, polisi membantah klaim dia disiksa karena agama.
Menyadur The Print Rabu (16/06), Inspektur Polisi Ghaziabad Iraj Raja berkata tidak ada contoh nyanyian Jai Shri Ram dan itu sama sekali tidak benar. Dia bahkan tidak menyebutkannya saat mengajukan keluhan."
Menurut polisi, itu adalah kasus permusuhan pribadi yang dipicu oleh jimat atau 'taweez'.
Saifi telah memberikan taweez kepada salah satu terdakwa dan mengeklaim itu akan membawa keberuntungan, tapi keluarga itu justru mendapat musibah dan membuat pria itu kesal.
Dia kemudian bersekongkol dengan yang lain untuk memukuli Saifi. Tiga orang, termasuk seorang pemuda Muslim Adil, telah ditangkap sehubungan dengan penyerangan tersebut.
Polisi mengatakan perburuan sedang dilakukan untuk tersangka lainnya. Dari total 7-8 anak laki-laki yang menyiksa Saifi, 3-4 adalah Hindu, sisanya Muslim, kata Inspektur Polisi.
Baca Juga: Disakiti Pria Muslim, Malah Membuat VJ MTV Eropa Ini Masuk Islam
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Ini Alasan Polisi Tak Tahan Roy Suryo Cs Usai Diperiksa Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi
-
Tidak Ada Kriteria Amnesti Bagi Koruptor, Menko Yusril Jelaskan Kewenangan Presiden
-
Putusan MK Larang Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil, Yusril: Jadi Masukan Reformasi Polri
-
Prabowo Sudah Dengar Gerindra di Sejumlah Daerah Tolak Budi Arie Gabung, Suara Bakal Dipertimbangkan
-
Tok! DPR-Pemerintah Sepakati Bawa RUU KUHAP ke Paripurna untuk Disahkan, Ini Substansinya
-
Jelang Hari HAM Sedunia, Yusril Sebut Tak Ada Bahasan Amnesti-Abolisi untuk Aktivis Demo Agustus
-
Jelaskan Ada Pengkondisian dalam Akuisisi Kapal, KPK Bantah Kriminalisasi Kasus ASDP
-
Bakal Rombak Sistem Rujukan BPJS, Menkes Budi Tak Mau Bertele-tele: Nanti Pasien Keburu Wafat
-
Aktivis Feminis Desak Negara Akui Femisida Sebagai Kejahatan Khusus dan Masuk UU
-
Menkes Wacanakan Kelas Standar Bagi Peserta BPJS: Nggak Usah Cover yang Kaya, Fokus yang Bawah Aja