Suara.com - Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan (Jaksel) membatasi kegiatan persidangan dengan memprioritaskan sidang perkara pidana dan perdata termasuk urusan administrasi mendesak, karena enam pegawai terindikasi positif Covid-19.
"Kegiatan persidangan tetap ada, cuma kami membatasi dalam kegiatan atau jangan sampai ada kerumunan," kata Kata Kepala Humas PN Jakarta Selatan Suharno di Jakarta, Rabu.
Begitu juga, lanjut Suharno, terkait keperluan administrasi yang mendesak, masih dilayani misalnya urusan perpanjangan masa penahanan.
Pihaknya akan mengedepankan protokol kesehatan mengingat kasus COVID-19 di Jakarta mengalami peningkatan dan kegiatan persidangan kerap dihadiri banyak orang.
Sedangkan bagi pegawai yang memungkinkan tugasnya bisa dilakukan di rumah, maka bisa kerja dari rumah (work from home/WFH).
"Jangan sampai ada yang kerumunan sebagaimana yang kita lihat pada hari-hari biasanya. Itu semua diberlakukan tidak hanya kepada personel, pegawai PN Jaksel melainkan kepada semuanya termasuk petugas peradilan itu," ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta lonjakan kasus positif COVID-19 di Ibu Kota selama sepekan terakhir yakni 14-20 Juni 2021 mencapai 28.250 kasus dengan persentase mencapai 26,41 persen.
Sedangkan dibandingkan satu pekan sebelumnya, 7-13 Juni 2021 kasus positif di DKI Jakarta mencapai 14.466 kasus dengan persentase 17,91 persen.
Per 22 Juni 2021, kasus positif COVID-19 di DKI bertambah 3.221 kasus dengan akumulasi mencapai 482.264 kasus dan akumulasi kasus aktif (dirawat dan isolasi) mencapai 32.191 kasus dengan tambahan mencapai 131 kasus.
Baca Juga: 3 Pegawai Positif COVID-19, K-Mart di Grand Wijaya Kebayoran Baru Ditutup 3 Hari
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Meutya Hafid Titip Pesan Ini
-
Mardiono Terbuka Merangkul Kubu Agus Suparmanto: Belum Ada Komunikasi, Belum Lihat Utuh SK Kemenkum
-
KAI Antisipasi Ledakan 942 Ribu Penumpang di HUT TNI Besok: Ambulans dan Medis Kami Siapkan
-
Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank