Suara.com - Hujan di musim kemarau masih sering terjadi saat ini. Apa penyebab hujan di musim kemarau dan sampai kapan terjadinya?
Bulan Maret-Oktober normalnya menjadi musim kemarau di Indonesia. Akan tetapi, seperti yang terjadi, kenyataannya, pada musim kemarau ini, hujan lebat tetap turun dan terkadang disertai petir.
Sejumlah daerah diguyur hujan deras dan ada juga yang diguyur hujan dengan intensitas ringan saja. Cuaca di luar penghitungan normal ini tentunya mengundang pertanyaan. Apa yang menjadi penyebab hujan di musim kemarau dan sampai kapan itu akan terjadi? Di bawah ini mungkin dapat menjadi penjelasan yang dapat mencerahkan pengetahuan Anda berdasarkan penjelasan BMKG.
Penyebab hujan di musim kemarau
Penyebab hujan di musim kemarau adalah terjadi pembentukan Dipole Mode negatif di Samudera Hindia. Dipole Mode adalah fenomena anomali di laut yang ciri-cirinya terjadi penyimpangan suhu di laut yang berlawanan dengan bagian barat dan timur.
Ringkasnya Dipole Mode merupakan fenomena adanya interaksi antara atmosfer dan laut. Hal itu kemudian menyebabkan suhu meningkat dan memproduksi hujan. Dipole Mode negatif diperkirakan terjadi dalam waktu singkat, di bulan Juli-Agustus
Sampai kapan hujan di musim kemarau?
Diprediksi hujan di musim kemarau ini akan berlangsung sampai Oktober. Badan Klimatologi menjelaskan bahwa kondisi ini juga merupakan akibat dari pengaruh perubahan luas dan atmosfer di Samudera Hindia.
Hal itu dibuktikan dengan adanya pembentukan pusat tekanan rendah berupa pusaran angin (vortex) di selatan ekuator sekitar pesisir barat Sumatera dan Jawa. Sementara itu, pembentukan vortex sangat intensif di Samudera Hindia. Oleh karena itu, diprediksi hujan di musim kemarau akan terjadi sepanjang musim kemarau.
Baca Juga: Aceh Berpotensi Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Warga Diminta Waspada
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
PPP di Ambang Perpecahan? Rommy Tuding Klaim Mardiono Jadi Ketum Aklamasi Hoaks: Itu Upaya Adu Domba
-
Nyaris 7.000 Siswa Keracunan, Cak Imin Janji Evaluasi Total Program Makan Bergizi Gratis
-
Adu Kekayaan Mardiono Vs Agus Suparmanto, Saling Klaim Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP
-
Kasad Maruli Pimpin Kenaikan Pangkat 65 Jenderal TNI AD, 3 di Antaranya Sandang Pangkat Letjen
-
Parade Bintang di Lautan: 67 Jenderal TNI AL Naik Pangkat, KSAL Pimpin Langsung Upacara Sakral
-
Momen Eks Walkot Semarang Mbak Ita dan Suami Tinggalkan Bui, Dikawal Ketat di Pernikahan Anak
-
BMKG Peringatkan Krisis Pangan Akibat Cuaca Ekstrem, Desak Pembangunan Infrastruktur Tahan Bencana
-
Mendagri Tekankan Efisiensi Anggaran dalam Konsinyering RKA 2026
-
Kekayaan Mardiono yang Terpilih Jadi Ketum PPP, Tembus Triliun di LHKPN
-
Sosok Muhammad Mardiono, Klaim Terpilih Ketum PPP di Tengah Kericuhan Muktamar