Menurutnya adalah hal biasa di negara bagian di pesisir timur Australia untuk menyelenggarakan penerbangan medevac atau evakuasi medis dari luar negeri karena kedekatannya dengan wilayah Asia.
"Tapi dengan yang satu ini, karena mereka berasal dari Australia Selatan, keputusannya adalah membawa mereka ke sini. Jelas tidak ada campur tangan politik," katanya kepada ABC Radio Adelaide.
"Yang saya ketahui kemungkinan besar itu penerbangan medevac yang didanai pihak asuransi," ujar Premier Steven.
Pejabat medis tertinggi Australia Selatan, Profesor Nicola Spurrier mengatakan apa yang terjadi sudah sesuai dengan "standar pemulihan medevac".
"Medevac terjadi di pesawat ukuran kecil yang dijadikan sebagai rumah sakit. Cara seperti ini sudah ada sebelum covid-19," jelasnya.
"Biasanya bila orang bekerja di negara tetangga dekat dengan Australia dan mereka jatuh sakit, sementara sistem perawatan di negara itu tak mampu menanganinya, maka pemulihan medevac berlaku. Itu diatur antara pihak rumah sakit," ujar Profesor Nicola.
Ia menambahkan, diperlukan izin dan persetujuan dari Pemeritah Federal sebelum pasien bisa diterbangkan kembali melalui metode medevac.
"Yang saya dengar, orang tersebut bekerja untuk sebuah perusahaan Australia di luar negeri. Kemudian, perusahaan itu berkewajiban untuk membantu jika Anda jatuh sakit," katanya.
"Ini adalah prosedur standar, hal biasa yang terjadi dalam pemulihan medevac, terlepas dari pandemi atau tidak ada pandemi, hal ini telah berlangsung selama bertahun-tahun," ujar Prof Nicola Spurrier lagi.
Baca Juga: Sewa Jet Pribadi, Keluarga dengan Covid-19 Varian Delta Diizinkan Masuk Australia
Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC News.
Berita Terkait
-
Sewa Jet Pribadi, Keluarga dengan Covid-19 Varian Delta Diizinkan Masuk Australia
-
Virus Corona Varian Delta Membobol Pertahanan Kota-kota Besar di Australia
-
Setyana Mapasa, Pebulutangkis Asal Indonesia Wakili Australia di Olimpiade
-
Ashleigh Barty Jadi Ujung Tombak Australia Raih Medali di Olimpiade Tokyo
-
Masalah Fuel Pump, Ada 7.671 Unit Toyota C-HR Mengalami Recall
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Hindari Overkapasitas Lapas, KUHP Nasional Tak Lagi Berorientasi pada Pidana Penjara
-
Kayu Hanyutan Banjir Disulap Jadi Rumah, UGM Tawarkan Huntara yang Lebih Manusiawi
-
Video Viral Badan Pesawat di Jalan Soetta, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya
-
Libur Natal dan Tahun Baru, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan Tiga Hari!
-
KemenHAM: Pelanggaran HAM oleh Perusahaan Paling Banyak Terjadi di Sektor Lahan
-
Pemerintah Terbitkan PP, Wahyuni Sabran: Perpol 10/2025 Kini Punya Benteng Hukum
-
Komisi III DPR Soroti OTT Jaksa, Dorong Penguatan Pengawasan
-
Perpres Baru Bisnis dan HAM Masih Menunggu Teken Menko Airlangga
-
Rawan Roboh Selama Cuaca Ekstrem, Satpol PP DKI Jakarta Tertibkan 16 Reklame Berbahaya
-
Demo di Balai Kota, Buruh Jakarta Tagih Janji 'Manusiakan Pekerja' Lewat UMP Rp5,8 Juta