Suara.com - Sebuah hotel di Tokyo dihujat warganet karena melarang tamu asing naik lift yang sama dengan orang Jepang. Pihak manajemen memasang pemberitahuan 'khusus Jepang' dan 'khusus orang asing' di depan lift mereka.
Menyadur Japan Times Senin (12/07), warganet meradang karena pemberitahuan semacam itu menunjukkan sikap diskriminasi yang sangat mengganggu.
Dalam postingan foto pemberitahuan di lift hotel tersebut, warganet meninggalkan komentar protes dan menyebut pihak manajemen rasis.
Beberapa tamu Jepang bahkan dilaporkan bertanya kepada pihak hotel apakah mereka dilarang menggunakan lift bertanda "hanya untuk orang asing," kata mereka.
Akasaka Excel Hotel Tokyu menjelaskan bahwa ini adalah murni salah paham karena pihak manajemen tak bermaksud rasis atau diskriminatif.
Mereka hanya mengikuti protokol kesehatan yang diberikan panitia sepanjang Olimpiade Tokyo agar penularan virus corona dapat ditekan dengan maksimal.
Sayangnya, penulisan pengumuman itu kurang jelas sehingga berpotensi menimbulkan salah paham bagi orang lain yang membaca.
“(Pengumuman itu) tidak memiliki niat untuk mendiskriminasi orang asing. Itu untuk memisahkan arus pergerakan tamu yang terkait dengan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo dari tamu umum," kata salah satu pejabat, Minggu.
"Kami meminta maaf karena telah menyebabkan kesalahpahaman," kata pejabat itu.
Baca Juga: Novak Djokovic Ragu Ikut Olimpiade Tokyo, Kenapa?
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat