Bagi orang beriman, musibah tidak boleh dilihat sebagai peristiwa negatif. Melainkan harus dipandang sebagai ajang melatih diri untuk sabar dan tabah. Manusia diuji untuk tidak mudah berputus asa, karena Allah telah berjanji akan mengangkat derajat orang yang menghadapi musibah dengan penuh kepasrahan, dan akan mengganti apa yang hilang atau lepas dari tangan mereka dengan anugerah yang lebih baik.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, banyak orang yang salah menyikapi musibah dan berakhir dengan putus asa. Orang yang berputus asa akan dihinggapi rasa ragu, pesimis, menganggap semua negatif, merasa dirinya tidak berguna, bahkan merasa kehilangan dukungan dari keluarga.
Secara psikologis orang yang putus asa akan menunjukkan gejala emosi yang dapat mengakibatkan tindak kejahatan. Orang yang mengalami putus asa, hidupnya merasa kacau dan keadaan yang dihadapinya tidak dapat dikendalikan. Dalam kondisi seperti ini orang sulit berpikir jenih, tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Putus asa merupakan salah satu gejala depresi. Jika tidak diatasi dengan baik, perasaan ini tidak hanya dapat mengganggu aktivitas, tapi juga dapat mengarah kepada aksi bunuh diri. Seseorang yang mengalami putus asa akan merasa kehilangan harapan, menderita, dan larut dalam kesedihan. Bisa jadi orang yang putus asa akan dapat beraktivitas sebagaimana biasanya, namun mereka tidak merasakan adanya kebahagiaan dalam hidup.
Dalam Al-Qur’an ada 20 ayat dalam 16 surat yang menerangkan larangan berputus asa, sebab-sebabnya dan solusinya. Dalam Al-Qur’an diterangkan, manusia berputus asa dalam beberapa hal yaitu: putus asa dari rahmat Allah (QS Yusuf : 87); putus asa ketika ditimpa malapetaka dan musibah (QS Al-Isrâ': 83); putus asa terhadap akhirat (QS ar-Rûm : 12); putus asa kala nikmat dicabut (QS Hûd: 9); putus asa karena ditimpakan azab dan siksa (QS al-Mu’minûn: 77); dan putus asa terhadap suatu keputusan (QS Yusuf: 80).
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah Allah telah berfirman:
Artinya, “Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa.” (QS al-Isrâ’: 83).
Sesungguhnya perasaan bangga dan putus asa merupakan tabiat manusia. Apabila mereka diberikan nikmat kesehatan dan kelapangan, mereka tidak mau berzikir dan berdoa kepada Allah, bahkan menjauh dari Allah dengan sombong dan berbangga diri. Namun jika ditimpa kesusahan seperti sakit dan kemiskinan, mereka putus asa dari rahmat Allah. Padahal Allah memberikan solusi untuk mengatasi putus asa dengan membaca Al-Qur’an, dzikir, bersikap sabar, banyak berdoa, meningkatkan rasa syukur kepadaNya.
Artinya, “Ibrahim berkata: ‘Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya kecuali orang-orang sesat’." (QS al-Hijr: 56).
Baca Juga: Lukman Sardi Keluar Dari Islam, Mantapkan Diri di Kristen Usai Pulang Umrah
Pada surat al-Baqarah: 214 dijelaskan, apakah kalian mengira akan masuk surga dengan hanya menyatakan keislaman tanpa diuji seperti halnya orang-orang sebelum kalian? Mereka diuji dan dingoncangkan dengan berbagai cobaan (kemiskinan, penyakit dan kesengsaraan). Sampai- sampai Rasulullah sendiri dan orang-orang yang bersamanya berkata, "Bilakah pertolongan Allah akan tiba?" Saat itu Allah menepati janji-Nya dan mengatakan kepada mereka bahwa pertolongan itu sudah dekat.
Yakinlah, bahwa tidak ada beban musibah apapun yang tidak bisa dilewati. Allah akan memberikan beban sesuai dengan kekuatan masing-masing, sebagaimana firman-Nya:
Artinya, "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kadar kesanggupannya.” (QS al-Baqarah: 286).
Ayat ini menjelaskan, setiap cobaan yang diberikan selalu memiliki jalan keluar. Allah tidak memberikan cobaan melainkan sesuai dengan kemampuan hamba-Nya. Untuk itu, sudah semestinya manusia tidak patah semangat, dan terus berusaha mencari solusi dari setiap masalah yang dihadapi. Meskipun terasa sulit, jika selalu percaya dan yakin atas kekuasaan Allah, maka hati akan terasa lebih tenang. Yakinlah badai pasti berlalu, jangan putus asa, musibah pasti akan berakhir. Semoga musibah yang mendera ini menjadi ladang amal dan kebaikan di kemudian hari. Amin.
Khutbah II
Demikian Khutbah Jumat singkat terbaru 2021 hari ini yang membahas tentang bagaimana cara menyikapi musibah sesuai tuntunan Alquran.
Berita Terkait
-
Contoh Khutbah Jumat Tentang Maulid Nabi 2025 Versi Panjang dan Singkat
-
Khutbah Jumat Menyambut Bulan Maulid, Menebar Cinta dan Teladan Nabi di Era Digital
-
Benarkah Khutbah Jumat Wajib Semuanya Pakai Bahasa Arab? Ini Penjelasan Para Ulama
-
Kronologi Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia, Sempat Melihat Hewan Kurban Disembelih
-
Teks Khutbah Jumat Menjelang Idul Adha yang Menyentuh Hati: Peduli Sesama Lewat Kurban
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
Terkini
-
DPR Sebut Ulah Manusia Perparah Bencana Sumatera, Desak Ditetapkan Jadi Bencana Nasional
-
Ngeri! Gelondongan Kayu Hanyut Saat Banjir Sumut, Disinyalir Hasil Praktik Ilegal?
-
Rentetan Proses Pembebasan Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi: Keppres Keluar Pagi, Bebas di Sore Hari
-
Tindak Lanjuti Arahan Presiden, Mendagri Minta Pemda Segera Data Jembatan Rusak Menuju Sekolah
-
Bebas dari Rutan KPK, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Ucapkan Terima Kasih ke Prabowo hingga Netizen
-
Lambaian Tangan Penuh Arti Ira Puspadewi Usai Resmi Bebas Berkat Rehabilitasi
-
Dukung Sekolah 'Tendang' Anak Jenderal Kurang Ajar, Apa Alasan Prabowo Minta Guru Tegas ke Siswa?
-
Senyum Merekah Ira Puspadewi, Eks Dirut ASDP Resmi Bebas dari Rutan KPK
-
Presiden Prabowo Kerahkan 4 Pesawat Militer untuk Bantuan Bencana di Sumatra
-
PBNU Ungkap Alasan Copot Gus Ipul dari Posisi Sekjen: Banyak SK Mandek