Suara.com - Anggota DPR RI Fraksi PKS, Bukhori Yusuf, menagih janji Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali, Luhut Binsar Panjaitan soal pengendalian pandemi. Luhut disebut pernah berjanji bahwa situasi pandemi Covid-19 akan membaik dalam waktu 4-5 hari.
Hal ini disampaikan Luhut saat angka penambahan kasus harian mencapai 40.427 kasus. Menurut Bukhori, tepat 5 hari setelah janji itu dilontarkan, tercatat angka penambahan kasus harian mencapai 51.952 kasus. Belum lagi adanya penambahan kasus kematian.
"Berapa banyak nyawa lagi yang harus terkorbankan hanya demi pencitraan," kata Bukhori kepada wartawan, Rabu (4/8/2021).
Pasca diumumkannya perpanjangan PPKM di sejumlah daerah, Bukhori menilai kebijakan tersebut sebagai hal yang tidak bisa terelakan, mengingat upaya penanganan pandemi oleh pemerintah sejauh ini dinilai masih jauh dari harapan.
Kemudian Ketua DPP PKS ini pun menyoroti 3 hal yakni soal kecepatan vaksinasi, pelaksanaan 3T, dan angka kematian.
Pertama, melansir data Kementerian Kesehatan per 30 Juli 2021, dari target 208 juta peserta vaksinasi nasional, jumlah yang berhasil dicapai pemerintah baru 46,8 juta atau 22,47 persen jumlah peserta vaksinasi Covid-19 dosis pertama. Sedangkan untuk dosis kedua baru tercapai 20,1 juta atau 9,67 persen.
Melihat data itu, Bukhori menyarankan pemerintah harus jemput bola. Masifkan sentra vaksinasi berbasis RT/RW. Menurutnya, cara-cara konservatif harus dihilangkan lantaran hanya mengundang orang berkerumun.
"Sebab jika cara ini tetap dipertahankan, saya khawatir keberadaan sentra vaksinasi akan menimbulkan klaster baru dan menjadi kontraproduktif," tuturnya.
Kedua, yakni soal 3 T, menurut Bukhori berdasarkan data Kemenkes tracing atau pelacakan kontak erat sejauh ini baru berkisar 3-5 orang per satu orang positif. Akan tetapi, hal berbeda justru disampaikan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang menyebutkan angka pelacakan masih 1:1, atau satu orang pasien Covid-19.
Baca Juga: Jangan Salah Kaprah, Ini Mitos dan Fakta Vitamin C
"Fakta demikian menunjukan langkah tracing di Indonesia masih jauh dari standar acuan WHO yang merekomendasikan pelacakan dilakukan terhadap 30 orang yang berkontak erat dengan satu orang yang terkonfirmasi positif Covid-19," ungkapnya.
Kemudian yang terakhir, soal angka kematian dinilai masih sangat mengkhawatirkan. Data dari Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan angka kematian harian akibat Covid-19 menembus 1.568 kasus per 2 Agustus 2021.
"Angka korban jiwa yang terus berjatuhan tidak bisa dilihat sebagai angka statistik semata. Setiap satu nyawa yang hilang adalah memori bagi setiap orang yang mengenalnya. Dan mirisnya, kematian ini juga menimpa para tenaga kesehatan," katanya.
Untuk itu, Bukhori mendesak pemerintah memperbaiki catatan yang dinilai masih kurang dalam penanganan pandemi. Ia meminta pemerintah mengurangi program atau kebijakan yang tak ada urgensinya.
"Di tengah penderitaan rakyat akibat pandemi, ironisnya Istana tetap keras kepala memprioritaskan rencana pemindahan ibu kota dan melanjutkan PSN. Padahal, kedua hal ini belum memiliki urgensi maupun dampak langsung bagi masyarakat dalam situasi saat ini. Rezim ini gandrung akan pencitraan sehingga tidak peduli dengan sensitivitas masyarakat," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah
-
Pemerintah Bangun 2.603 Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Mulai Bulan Ini