Suara.com - Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa menilai ditangkapnya seorang warga yang membentangkan poster Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat jauh dari nilai-nilai demokrasi.
Bahkan menurutnya penangkapan terhadap seorang warga tersebut keliru.
"Ditangkapnya yang membentangkan itu sebenarnya jauh dari nilai-nilai demokrasi. Saya sih kalau dari kacamata demokrasi terus terang memang keliru (Ditangkapnya pria pembentang poster) ini," ujar Herry saat dihubungi Suara.com, Kamis (9/9/2021).
Warga yang sebelumnya ditangkap tersebut kini diketahui telah dipulangkan.
Herry menduga bahwa ditangkapnya warga pembentang poster tersebut karena pemerintahan Presiden Joko Widodo tak ingin mengharapkan kritikan yang dianggap mengganggu.
"Jadi presiden dan jajaran ini sepertinya tidak ingin banyak kritikan di zaman pandemi ini diharapkan , karena mungkin terlihat mengganggu," tutur Herry.
Tak hanya itu, Herry menuturkan seharusnya Jokowi dan jajaran bisa menerima kritikan tersebut. Yakni dengan memanggil jajaran terkait mempertanyakan alasan aparat yang menangkap pria tersebut.
"Tapi di sisi lain sebenarnya ketika presiden dan jajarannya ini, melihat ini lebih komprehensif tentunya akan menerima kritikan. Jika memang, pak presiden dan jajarannya berkenan misalnya memanggil orang tersebut melalui Kapolri kah atau dari menterinya ataukah dari kepala staf kepresidenan memanggil ada apa sebenarnya sampai melakukan tindakan seperti itu," kata Herry
Apalagi kata dia, aksi yang dilakukan warga blitar tersebut bukanlah tindakan kriminal.
Baca Juga: Warga Bentangkan Poster ke Jokowi Ditangkap Polisi, Gus Nadir: Ini Tindakan Berlebihan
"Itu bukan tindakan kriminal, karena presiden bukan simbol negara yang seperti diagung-agungkan atau disampaikan oleh pihak koalisi pemerintah termasuk lingkarannya," sambungnya.
Menurutnya, poster yang ditujukan kepada Jokowi merupakan aspirasi yang wajar mengungkapkan seorang warga di masa pandemi.
Sebab kata Herry, Jokowi pernah menyampaikan pernyataan bahwa kebijakan PPKM membuat warga semakin menjerit.
"Pak presiden ini pernah mengatakan bahwa kebijakannya sekarang ini yaitu PPKN yang terus berlanjut itu membuat masyarakat menjerit , beliau sendiri yang menyampaikan jadi kondisi stabilitas emosional suasana kebatinan masyarakat di pandemi ini kurang stabil. Jadi wajar mereka mengeluarkan kritikan atau saran," ucap Herry.
Lebih lanjut, seharusnya kata Herry, kritikan seorang warga tersebut tak perlu direspon dengan berlebihan.
"Tetapi tentunya sejauh ini tidak ada masalah kritikannya, auto kritik terhadap pemerintah oleh masyarakat sendiri. Yang terpenting adalah yang kita jaga tidak menimbulkan implikasi negatif terhadap misalnya disintegrasi sosial. Itu kan tidak sejauh itu ini hanya sebatas ungkapan perasaan, itu kenapa harus direspon lebih-lebih ya overacting," katanya
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank
-
Viral Korban Kecelakaan Diduga Ditolak Puskesmas, Dibiarkan Tergeletak di Teras
-
Ombudsman RI Saran RUU Perampasan Aset Harus Perjelas Kerugian Akibat Korupsi dan Langgar HAM
-
Detik-detik Artis Keturunan Indonesia Ardell Aryana Disandera Tentara Israel saat Live TikTok
-
Rocky Gerung Pasang Badan Bebaskan Aktivis Kasus Demo Agustus: Mereka Bukan Kriminal!
-
Pastikan Serapan Anggaran MBG Membaik, Luhut: Menkeu Tak Perlu Ambil Anggaran yang Tak Terserap
-
Ngeri! Jakarta Masuk 5 Besar Kota dengan Udara Terburuk di Dunia
-
Buka Suara soal Kasus Puluhan Siswa SD Keracunan MBG di Jaktim, DKPKP DKI Bilang Begini
-
Cuaca Hari Ini: Waspada Badai, Sebagian Besar Wilayah Indonesia Diprediksi Hujan