Para penjaga di perbatasan mengatakan bahwa pengungsi yang datang dari Myanmar mendapat banyak dukungan dari warga setempat.
Menurut mereka, kehidupan para pengungsi di sisi perbatasan India lebih baik dibandingkan di Myanmar, karena di sana mereka tidak mendapatkan makanan.
Hidup di kamp darurat tak selalu mudah
Seorang perempuan yang ditemui DW mengaku bahwa suaminya adalah salah satu pemimpin milisi pertahanan lokal di Myanmar.
Saat ditemui, ia tengah mengunjungi keluarganya di salah satu kamp pengungsi di desa India.
Ia berencana kembali melintasi perbatasan untuk membawa makanan untuk suaminya. Ketika saatnya tiba, ia memuat semua barang-barangnya ke sebuah truk dan kemudian membawanya ke perbatasan.
Dari sana, tasnya dibawa oleh orang-orang dari perbatasan di sisi India menuju Myanmar.
Saat itu, ia sedang hamil empat bulan. Setidaknya ada tiga perempuan hamil lainnya yang DW temui di kamp-kamp desa.
Tial Hnin, seorang pengungsi yang juga merupakan profesor hukum di Universitas Hakha, mengatakan kepada DW bahwa hidupnya lebih baik saat berada di kamp pengungsian.
Baca Juga: Dorr! Pemimpin Muslim Rohingya Mohib Ullah Ditembak Mati di Kamp Bangladesh
Ia melarikan diri bersama anak perempuan dan istrinya. Sayangnya, anak laki-lakinya masih berada di Myanmar.
Seperti kebanyakan profesional lainnya, Tial Hnin telah bergabung dengan gerakan pembangkangan sipil untuk menentang pengambilalihan militer.
Ia mengaku bahwa hampir tidak mungkin orang-orang seperti dirinya dapat bertahan hidup di Myanmar.
Kebanyakan orang yang ia kenal juga menentang aturan militer. "Orang-orang sangat takut,” ujarnya.
Sebuah hidup baru
Beberapa pengungsi yang sudah lebih dulu tiba di kamp-kamp pengungsian sejak militer mengambil alih negara kini telah memulai hidup baru dengan anggota keluarganya.
Berita Terkait
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
Timnas Voli Indonesia Bidik Juara Grup B, Siap Lawan Siapa Pun di Semifinal SEA Games 2025
-
Timnas Futsal Indonesia Bantai Myanmar di Laga Perdana SEA Games 2025
-
Timnas Voli Indonesia Hajar Myanmar 3-0, Lolos ke Semifinal SEA Games 2025
-
Pilu, Air Mata Jens Raven Usai Kegagalan Timnas Indonesia U-22
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti