Suara.com - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat menerima audiensi yang dilakukan Koalisi Masyarakat Peduli Kekerasan Seksual.
Dalam pertemuan itu, lembaga pengawasan penyiaran tersebut menerima sejumlah kritik dan masukan terkait penanganan kasus MS, terduga korban pelecehan seksual dan perundangan di lingkungan kerja KPI.
Atas sejumlah masukan yang diberikan, Komisioner KPI Nuning Rodiyah berjanji akan melakukan perbaikan di lembaganya, khususnya dalam penanganan kasus MS.
“Masukan yang disampaikan oleh teman-teman koalisi sangat konstruktif. Dan ini akan menjadi catatan kami untuk memperbaiki seluruh kinerja dalam penanganan kasus kekerasan seksual yang terjadi di KPI dan sekali lagi kami mengucapkan terima kasih,” kata Nuning kepada wartawan di Kantor KPI, Jakarta Pusat, Selasa (5/10/2021).
Selanjutnya, sejumlah masukan itu akan segera didiskusikan para pimpinan KPI pada rapat pleno.
“Kami akan segera mendiskusikan di rapat pleno KPI sehingga putusannya nanti akan segera kita sampaikan ke teman-teman koalisi. Karena bagi kami apa yang disampaikan oleh teman-teman koalisi sepenuhnya sangat membantu KPI dalam rangka menyelesaikan kasus kekerasan ini,” ujar Nuning.
Sebelumnya, koalisi masyarakat memberikan sejumlah masukan dan kritikan terhadap KPI terkait kasus MS.
Salah satunya mendesak dibentuknya tim investigasi independen, yang melibatkan LPSK, Komnas HAM, Komnas Perempuan dan lembaga swadaya masyarakat yang fokus dalam perkara kekerasan seksual.
Selain itu, KPI dikritik karena mempertemukan MS dengan terduga pelaku. Hal itu dinilai sangat tidak benar. Perwakilan Koalisi Masyarakat Mike Ferawati mengatakan, selama menangani kasus kekerasan seksual di Koalisi Perempuan Indonesia, tidak pernah mempertemukan korban dengan pelaku.
Baca Juga: Kasus Dugaan Pelecehan Seksual MS, KPI Tidak Bisa Sepenuhnya Serahkan ke Kepolisian
“Selama ini kan kami memproses korban kekerasan seksual jangan sampai mempertemukan dengan pelaku karena itu semakin membuat korban terpuruk semakin down. Semakin terhambat dan korban juga semakin merasa tidak ada dukungan, tidak ada bantuan dan itu semakin membuat trauma semakin meningkat dan juga merasa ketakutan ya,” ujarnya.
Selain itu, ada juga sejumlah poin yang mereka sampaikan di antaranya, meminta KPI secara terbuka dan transparan dalam menyelesaikan kasus kekerasan seksual yang menimpa MS di lingkungan kerja dalam internal KPI.
Kemudian, meminta KPI menjamin hak korban (MS) terpenuhi dalam proses penyelesaian kasus seperti perlindungan dan keamanan korban, hak korban sebagai pekerja dari penanganan hingga pemulihan.
Lalu, meminta KPI melakukan review kondisi lingkungan kerjanya. Dilakukan dengan kerjasama antar atau lintas institusi, sehingga menjadi dasar untuk mengembangkan mekanisme pencegahan dan penanganan kekerasan di tempat kerja.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
Terkini
-
Orang yang Memecatnya Kini Diangkat Menko Polkam, Bukti Prabowo Tak Dendam ke Djamari Chaniago?
-
Dampingi Wapres Gibran ke Papua, Wamendagri Ribka Akan Segera Tindak Lanjuti Hasil Kunjungan
-
Menteri HAM Sebut Mudah Temukan 3 Mahasiswa Hilang dengan CCTV, DPR: Kalau Gampang Laksanakan Dong!
-
Update Orang Hilang Peristiwa Agustus: Satu Telah Ditemukan, Dua Belum Kembali!
-
Sebut Geng Solo Virus di Kabinet, Soenarko : Keluarkan Menteri Diduga Korupsi dan Orang Jokowi
-
Mendesak Reformasi Polri, Peluang Anak Buah Prabowo Naik Pangkat Terbuka? Ini Kata Pengamat!
-
DPRD DKI Ungkap Parkir Ilegal Bisa Rugikan PAD Rp 700 Miliar per Tahun, 50 Operator Diduga Nakal
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor