Suara.com - Presiden Joe Biden mengatakan AS akan melindungi Taiwan jika diserang Cina. Gedung Putih buru-buru memberi klarifikasi bahwa AS belum mengubah doktrin diplomasinya dan hanya akan membantu Taiwan untuk membentengi diri.
Untuk kedua kali dalam tiga bulan terakhir Gedung Putih harus meralat ucapan Presiden Joe Biden yang mengklaim Amerika Serikat berkomitmen melindungi Taiwan dari serangan Cina.
"Ya, kami berkomitmen untuk melakukan itu,” kata dia saat ditanya apakah AS akan melindungi Taiwan dalam sebuah pertemuan yang diselenggarakan stasiun televisi CNN, Kamis (21/10).
Agustus silam dia pernah mengucapkan ungkapan serupa. Dalam sebuah wawancara dengan stasiun ABC, Biden memastikan AS telah membuat "komitmen suci” untuk melindungi sekutu NATO, "termasuk Jepang, Korea Selatan dan Taiwan.”
Sesuai perjanjian dengan Taiwan, AS berkewajiban membantu menyediakan persenjataan demi pertahanan.
Namun saat yang sama, Gedung Putih juga mengadopsi doktrin "ambiguitas strategis,” untuk menghindari konfrontasi langsung dengan Beijing.
Menanggapi komentar Biden, seorang juru bicara Gedung Putih memastikan "tidak ada perubahan” dalam kebijakan AS terkait Taiwan.
"Kerja sama pertahanan dengan Taiwan dipandu oleh UU Taiwan. Kami menjalankan komitmen kami sesuai Undang-undang ini, dan akan terus membantu pertahanan Taiwan. Kami akan terus melawan upaya mengubah status quo secara sepihak,” kata dia.
Ucapan Biden ditanggapi Kantor Kepresidenan Taiwan dengan menyatakan posisi kedua pihak adalah sama, yakni untuk tidak mengalah pada tekanan Cina, dan menegaskan tekad untuk mempertahankan diri, tutur juru bicara pemerintah, Xavier Chang.
Baca Juga: Joe Biden Sebut Amerika Serikat Bakal Bela Taiwan Jika Diserang China
Menurutnya Presiden Biden selalu menunjukkan dukungan "yang kokoh” melalui tindakan kongkrit untuk Taiwan.
"Reunifikasi damai”
Sebaliknya Cina kembali menegaskan klaim teritorial atas Taiwan. Dalam sebuah jumpa pers di Beijing, Jumat (22/10), juru bicara Kementerian Luar Negeri, Wang Wenbin, mengatakan pihaknya menginginkan reunifikasi damai dengan Taiwan, tapi tidak segan menggunakan opsi militer untuk memaksakan penyatuan kembali.
"Jika sudah menyangkut kedaulatan dan keutuhan teritorial Cina, tidak ada ruang bagi Cina untuk berkompromi atau mengalah, dan orang tidak selayaknya meremehkan determinasi kuat dan keinginan rakyat Cina untuk melindungi kedaulatannya sendiri,” kata dia.
Menurutnya, Taiwan adalah "bagian tidak terpisahkan dari teritorial Cina.
Isu Taiwan adalah murni urusan dalam negeri dan Cina tidak mengizinkan intervensi asing,” imbuh Wang.
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
BBW Jakarta 2025: Lautan Buku Baru, Pesta Literasi Tanpa Batas
-
Program MBG Dikritik Keras Pakar: Ribuan Keracunan Cuma Angka Statistik
-
Konvensyen DMDI ke-23 di Jakarta, Sultan Najamudin Tekankan Persatuan dan Kebesaran Rumpun Melayu
-
Polemik Ijazah Jokowi Masih Bergulir, Pakar Hukum Ungkap Fakta Soal Intervensi Politik
-
Geger Ijazah Gibran! Pakar Ini Pertanyakan Dasar Tudingan dan Singgung Sistem Penyetaraan Dikti
-
Dana Pemda Rp 234 T Mengendap di Bank, Anggota DPR Soroti Kinerja Pemda dan Pengawasan Kemendagri
-
Diteror Lewat WhatsApp, Gus Yazid Lapor Polisi Hingga Minta Perlindungan ke Presiden Prabowo
-
Survei Gibran 'Jomplang', Rocky Gerung Curiga Ada 'Operasi Besar' Menuju 2029
-
Menteri Imigrasi di FLOII Expo 2025: Saatnya Tanaman Hias Indonesia Tembus Dunia!
-
KPK Lanjutkan Operasi 'Memiskinkan' Nurhadi, Hasil Panen Rp1,6 Miliar Disita