Suara.com - Kekerasan di lingkungan kerja diduga terjadi di sebuah pusat pelatihan hewan peliharaan di Kemang, Jakarta Selatan. Sang atasan yang merupakan seorang pria berusia sekitar 40 tahun tega menendang perut karyawatinya. Bahkan diduga karyawan yang menjadi korban lebih dari satu orang.
Kasus ini pun terungkap saat korban, Tina (bukan nama sebenarnya) didampingi rekannya Iren melapor ke Polsek Kebayoran Baru (Taman Puring), Jakarta Selatan. Namun sayangnya laporan itu tidak diterima polisi dengan dalih terduga pelaku merupakan orang kaya dan berpotensi melapor balik korban dengan Undang-Undang ITE.
Kata Iren, kekerasan yang dialami rekannya, Tina, terjadi pada Senin (15/11/2021) kemarin. Saat itu Tina diminta untuk menghadap ke ruangan sang atasan sambil membawa berkas laporan.
Sesampainya, Tina menyerahkan laporan tersebut dan sang bos kemudian membacanya. Dari pengakuannya ke Iren, sang bos marah dan langsung menendang bagian perut Tina. Belum diketahui secara pasti penyebab sang atasan marah kepada korban.
“Dia (Tina) bilang, tiba-tiba baca laporan yang dia buat, bosnya marah, terus ditendang gitu,” ujar Iren saat dihubungi Suara.com, Selasa (16/11/2021).
Seusai mendapat tindak kekerasan itu, Iren keluar dari ruang bosnya sambil sesenggukan dengan mata sembab.
“Dia keluar matanya sembab sambil tahan tangis,” imbuh Iren.
Dari pengakuan Tina kepada Iren, bosnya tersebut memang dikenal temperamental di lingkungan kerjanya.
“Jadi setiap kali dia (terduga pelaku) marah langsung main pukul. Entah mukul, entah ngelempar benda, benda yang ada di dekat dia, dia lempar. Teman saya (Tina) di tendang pakai sepatu sama dia ke arah perut,” kata dia.
Baca Juga: Cerita Karyawati Ngaku Laporan Ditolak, Ngadu Dianiaya Bos Tapi Malah Ditertawai Polisi
Bahkan karyawan yang menjadi korban kekerasan terduga pelaku diduga lebih dari satu orang, salah satunya seorang pria yang bekerja sebagai OB di kantor tersebut.
Sebelum mendatangi kantor polisi, Iren dan Tina sebenarnya sudah mengajak OB tersebut untuk turut melapor. Namun pria itu menolak, takut kehilangan pekerjaannya dan takut dipidanakan balik terduga pelaku. Apalagi saat ini, istri OB tersebut sedang hamil.
“Kami mengajak OB melaporkan biar ada saksi. Terus nyoba kontak OB-nya. Terus dia dibilang ‘saya takut juga mba saya ini orang enggak punya mbak.’ Enggak mau dia,” kata Iren.
Diduga, OB tersebut dipukuli di dalam mobil, bahkan hingga saat mereka hendak melapor pekerja kebersihan itu masih mengeluhkan sakit.
“OB-nya itu sampai kami melaporkan ke kepolisi tuh masih mengeluh sakit cuma OB tidak mau melapor karena takut istrinya lagi hamil kan, dia takut dipecat,” ujar Iren.
Laporan Ditolak dan Diketawai Polisi
Berita Terkait
-
Cerita Karyawati Ngaku Laporan Ditolak, Ngadu Dianiaya Bos Tapi Malah Ditertawai Polisi
-
Kebakaran di Asrama Polisi Sijunjung Diduga Akibat Ledakan Tabung Gas
-
Viral Advokat Hamburkan Uang di Banyuwangi Dinilai Lecehkan Polisi, Kasus Kini Didalami
-
Sempat Mau Kabur, Spesialis Jambret di Padang Ditembak Polisi
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Menteri PANRB Rini Widyantini: Paguyuban PANRB Perkuat Ekosistem Birokrasi Kolaboratif
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin