Suara.com - Pengadilan Negeri Jakarta Timur menggelar sidang perdana kasus terorisme dengan terdakwa Munarman, pada Rabu (1/12/2021). Sidang tersebut digelar secara tertutup.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan menjelaskan jika sidang terorisme berbeda dengan sidang peradilan umum. Maka, dia pun meminta masyarakat terutama simpatisan Munarman agar menyaksikan jalannya persidangan melalui siaran Youtube.
"Ada kerahasiaan dari para saksi, kemudian perangkat sidang yang menyelenggarakan sidang," katanya saat mengamankan jalannya sidang perdana terdakwa Munarman di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Rabu.
"Bisa dilihat tidak disiapkan layar atau dibuka kanal link YouTube saja," kata dia.
Namun, Erwin tidak menjelaskan secara rinci terkait alasan sidang terorisme Munarman digelar secara tertutup. Bahkan, awak media yang meliput sidang tersebut dilarang memasuki ruang persidangan. Erwin beralasan, pihak kepolisian hanya menjalankan mandat dari pengadilan untuk mengamankan sidang tersebut.
"Mungkin nanti bisa dijelaskan oleh pihak pengadilan, kami hanya mendapat mandat dari Ketua Pengadilan dan itu diatur undang-undang," ujarnya.
Dalam sidang perdana Munarman, sebanyak 300 personel gabungan terdiri dari TNI-Polri, Dishub DKI dan Satpol PP dikerahkan di sekitar PN Jakarta Timur.
"Kami sudah melakukan apel pengecekan baik lokasi maupun personel baik perlengkapannya. Ada sekitar 300 personel dari gabungan Polda, dan Polres, TNI, Satpol PP dan Dishub," kata Erwin.
Pantauan Suara.com, aparat kepolisian tampak berjaga di sekitar Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Kepada pengunjung pengadilan, polisi juga tetap melakukan pemeriksaan.
Baca Juga: Polisi Ungkap Alasan Sidang Munarman Digelar Tertutup Di PN Jaktim
Para pengunjung diminta memindai aplikasi Peduli Lindungi. Setelahnya, pengunjung diminta menunjukkan isi tas atau barang bawaan yang dibawa.
Di luar gedung, suasana tampak sepi dan terpantau kondusif. Tidak terlihat ada kerumunan simpatisan masa yang datang ke pengadilan untuk menyaksikan sidang.
Sementara itu, arus lalu lintas di Jalan Dr. Sumarno, Cakung terpantau lancar ke arah Pulogebang. Begitu pula dengan arah sebaliknya.
Sidang kasus terorisme Munarman memasuki babak baru. Kasus tersebut mulai disidangkan setelah Densus 88 Antiteror Polri telah melimpahkan Munarman beserta barang bukti terkait kasus tindak pidana terorisme ke Kejaksaan Agung RI. Pelimpahan tersangka dan barang bukti atau tahap dua itu telah dilakukan pada 29 Oktober 2021.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri pada Rabu (3/11/2021), mengatakan pelimpahan tahap dua telah diterima JPU dari Kejaksaan Agung RI. Nantinya, JPU akan menyusun surat dakwaan sebelum akhirnya disidangkan.
"Jadi sudah diserahkan beberapa hari yang lalu dan diterima oleh jaksa penuntut umum," kata Ramadhan.
Berita Terkait
-
Polisi Ungkap Alasan Sidang Munarman Digelar Tertutup Di PN Jaktim
-
Sidang Munarman Berlangsung Online, Polisi Siagakan Ratusan Personel
-
Sidang Perdana Kasus Terorisme Munarman Hari Ini Akan Digelar Secara Online
-
Peneliti Jepang Bingung Kasus Covid-19 Tetiba Anjlok, Siti Fadilah Duga Itu Ulah Teroris
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting