Suara.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan, para guru, terutama guru agama, telah menanamkan nilai-nilai kejujuran, keadilan, hingga tidak berlaku curang kepada murid-muridnya meskipun tidak mendapatkan instruksi untuk memberikan pendidikan antikorupsi.
Ia tidak dapat membayangkan, sibuknya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan pendidikan antikorupsi tanpa jasa-jasa guru.
Yaqut menjelaskan, mata pelajaran kewarganegaraan dan mata pelajaran agama menjadi mata pelajaran yang sangat relevan untuk menyampaikan pendidikan moral dan antikorupsi kepada calon penerus bangsa.
Ia mencontohkan, melalui pendidikan agama terdapat pelajaran anti korupsi meski tidak mencantumkan tema khusus antikorupsi.
"Dalam pendidikan agama, nilai-nilai anti korupsi tersebut diintegrasikan ke dalam mapel Alquran, hadis, akhlak dan fikih tanpa harus menyebut pendidikan anti korupsi. Demikian juga mata pelajaran agama yang lainnya, yang penting adalah substansi dari pendidikan itu," kata Yaqut dalam acara bertajuk Peluncuran Strategi Nasional Pendidikan Antikorupsi yang disiarkan melalui YouTube KPK RI, Selasa (7/12/2021).
Atas dasar itu, Yaqut pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada guru-guru yang secara tidak langsung mengajarkan anti korupsi melalui penanaman pentingnya nilai-nilai moral kepada para siswa.
Menurutnya, para guru sudah bergerak karena menjadi mandat utama dalam penyelanggaraan pendidikan moral keagamaan.
"Kita bisa membayangkan bagaimana sibuknya KPK nanti, kita harus menanamkan pendidikan anti korupsi tanpa peran dan keberadaan para guru ini," ujarnya.
Meski sudah berjalan, Menag Yaqut menilai masih perlu adanya strategi lain untuk menanamkan pendidikan anti korupsi yang terintegrasi dalam pendidikan sekolah maupun madrasah.
Baca Juga: Eks Pegawai jadi ASN Polri Tanpa Proses TWK, ICW: Mestinya 5 Pimpinan KPK Malu
Seperti yang sudah dilakukan oleh Kemenag dan Kemendikbudristek melalui pembuatan program untuk pengajar menguasai teori dan praktik pembelajaran khususnya untuk anti korupsi.
Program yang dibuat ialah seperti peningkatan kompetensi para guru. Menurut Menag Yaqut, KPK bisa ikut andil untuk memberikan ilmu anti korupsi yang kemudian dapat diteruskan oleh guru kepada para siswanya.
"KPK saya kira perlu untuk terlibat dalam beberapa aktivitas tadi, walaupun mungkin hanya sekedar menitipkan pentingnya pendidikan anti korupsi."
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan
-
Bupati Kini Jadi 'Dirigen' Program MBG, Punya Kuasa Tutup Dapur Nakal
-
Program MBG Bikin Ibu di Lumajang Kantongi Ratusan Ribu, Ekonomi Lokal Melesat
-
Babak Penentuan Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Gelar Perkara Khusus Senin Depan
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Sosialisasi Program Pendidikan Gratis, SMK Negeri 2 Nabire Hadirkan Wali Murid
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Diguyur Hujan Ringan, Waspada Banjir
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga