Suara.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin akan langsung mengecek kebenaran informasi terkait temuan Covid-19 Varian Omicron yang disebut sudah masuk di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Budi mengatakan, informasi tersebut belum terkonfirmasi kebenarannya alias masih simpang siur, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk memastikan kebenarannya.
"Belum terkonfirmasi. Kami akan cek," kata Budi saat dihubungi Suara.com, Rabu (8/11/2021).
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti mengatakan isu tersebut salah. Menurutnya, sampel dari keempat orang yang baru pulang dari luar negeri itu diperiksa di Laboratorium Farmalab, Cikarang Barat pada 23 November 2021.
Keempatnya mencantumkan alamat tinggal di Bekasi, padahal keempatnya beralamat di DKI Jakarta, sehingga Dinkes Kabupaten Bekasi mengeluarkan data keempatnya dari sistem New All Record (NAR) Kementerian Kesehatan.
"Kemarin itu ada informasi warga Kabupaten Bekasi positif, diduga Omicron, lalu kita jelaskan, tidak ada pelaku perjalanan tanggal 23 November itu, ada hasil laporan ada beberapa orang WNA dan WNI dituliskan hasilnya positif (Covid-19) tapi sudah dikarantina di Wisma Atlet, tapi kita keluarkan langsung dari NAR kita, karena bukan alamat Bekasi, tapi beritanya malah jadi lain," kata Sri saat dihubungi Suara.com, Rabu (8/12/2021).
"Yang saya tahu, hasil lab-nya itu terlaporkan tanggal 23 November yang diperiksa di Farmalab Cikarang, masuk di NAR kita, jadi seakan-akan beralamat di Kabupaten Bekasi," ucapnya.
Dia menegaskan, pihaknya tidak mengetahui apa hasil pemeriksaan varian dengan metode whole genome sequencing dari spesimen keempat orang tersebut.
"Nah itu (variannya) tidak paham, kami tidak tahu, karena itu tidak ada tindak lanjut laporan ke kita, itu kan dari luar negeri diperiksa di Jakarta kebetulan teralamat di Kabupaten Bekasi, jadi dikiranya orang Bekasi, tindak lanjutnya saya tidak paham," jelas Sri.
Baca Juga: Dinkes Bekasi Sebut Ada 4 Warga DKI Diduga Terpapar Omicron, Wagub Riza: Kita Cek
Sejauh ini, Kementerian Kesehatan mencatat sudah ada 4.821 kasus mutasi Covid-19 di tanah air yang termasuk dalam varian yang menjadi konsen atau variant of concern dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Ribuan varian itu terdiri dari 76 kasus varian Alpha, 22 kasus varian Beta, dan 4.732 kasus varian Delta.
Angka tersebut didapatkan dari 8.578 jumlah kumulatif sekuens yang diperiksa sejak Januari - 13 November 2021.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
Terkini
-
Sentil Pemerintah di DPR, Rhoma Irama Jadikan Demam Korea Cermin Sukses Industri Kreatif
-
Roy Suryo Cs 'Lawan Balik' Polisi, Desak Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi
-
Plot Twist Kasus Rizki Nurfadilah: Ngaku Korban TPPO, Ternyata Sadar Jadi Scammer di Kamboja
-
Pohon Tumbang Ganggu Layanan MRT, Gubernur Pramono: Sore Ini Kembali Normal
-
Dugaan Cinta Terlarang Perwira Polisi dan Dosen Untag: AKBP B Dipatsus, Kematian DLV Masih Misteri
-
Jangan Takut Lapor! KemenPPPA Tegaskan Saksi dan Korban KBGO Tak Bisa Dituntut Balik
-
Gerak Dipersempit! Roy Suryo Cs Resmi Dicekal ke Luar Negeri di Kasus Ijazah Jokowi
-
KPK Serahkan Rp 883 Miliar Hasil Perkara Investasi Fiktif ke PT Taspen
-
Analis 'Tampar' Mimpi Kaesang di 2029: PSI Partai Gurem, Jokowi Sudah Tak Laku Dijual
-
Waspada! Menteri Meutya Ungkap Anak-Anak Jadi Sasaran Empuk Penipuan Belanja Online