Suara.com - Gempa bumi M7,5 yang terjadi di Larantuka NTT pada Selasa (14/12/2021) pukul 10.20 WIB juga dirasakan di wilayah Adonara Timur, Flores Timur, NTT.
Nurma, salah satu guru SD di Desa Lamahala, Adonara Timur, Flores Timur, NTT menceritakan detik-detik gempa yang terjadi di wilayahnya.
Pada saat gempa suasana belajar mengajar masih berlangsung. Mulanya ia merasa gempa hanya tidak berdurasi lama dan tidak terlalu besar getarannya sehingga masih berada di dalam ruangan.
"Awalnya saya lagi di ruangan, ngerasain gempanya kecil, pikir kami cuma sebentar dan sudah selesai ya, jadi kami masih di dalam diam-diam saja," ujar Nurma kepada Suara.com, Selasa (14/12/2021).
Namun saat getarannya semakin dahsyat, ia, beserta pengajar dan murid-murid langsung berlarian ke arah halaman sekolah. Gempanya tak hanya sekali, namun berulang dengan durasi panjang.
"Tapi tiba-tiba kok makin gede gempanya. Pas makin kenceng bunyi bangunan krek-krek langsung pada keluar. Akhirnya semua pada lari keluar, semua anak murid, guru keluar. Gempanya sangat lama sekali (durasinya)," ucap dia.
Saat gempa semua orang di sekolah hanya bisa duduk di lapangan sekolah.
"Pada kumpul di depan lapangan sekolah. Pada duduk aja, karena kalau berdiri kan jatuh, jadi semuanya duduk," tutur Nurma. Wanita itu pun mengaku turut berdoa karena juga memikirkan kondisi keluarganya yang berada di rumah.
"Iya kepikiran inget keluarga di rumah," kata dia.
Baca Juga: BMKG: 15 Kali Gempa Susulan Usai Gempa Laut Flores NTT
Setelah dirasakan aman, pihak sekolah kata Nurma memerintahkan semua untuk kembali ke kediaman masing-masing. Hal ini menyusul adanya potensi tsunami dari informasi yang disampaikan BMKG.
"Pas agak mendingan disuruh pulang semuanya," tuturnya.
Saat kembali ke kediamannya, keluarganya dan warga sekitar ternyata sudah berkumpul di luar.
Bahkan hingga kini dirinya dan warga lainnya masih berkumpul di luar. Ia dan warga lainnya takut lantaran kediamannya dekat dengan pantai.
"Semuanya di luar, tetangga tetangga duduk di luar masih waspada. Sampai sekarang masih luar. Apalagi deket pantai juga, masih waspada semua di sini. Sudah ada peringatan BMKG dari WA grup potensi tsunami jadi kita makin takut," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka