Suara.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengeluarkan catatan sepanjang 2021. Dalam catatan akhir tahunya mereka mengklaim berhasil menurunkan kawasan rawan peredaran narkoba.
“Secara komprehensif dan berkesinambungan berhasil menurunkan kawasan rawan narkoba,” kata Kepala BNN Komjen Pol Petrus Reinhard Golose saat konperensi virtual, Rabu (29/12/2021).
Dia memaparkan, sebelumnya terdapat 8691 kawasan di Indonesia yang rawan terhadap penyalahgunaan peredaran gelap narkoba, dengan kategori bahaya dan waspada.
Sebanyak 1.884 kawasan sebelumnya masuk dalam kategori bahaya. Kkeinian BNN mengklaim telah menurun menjadi 1852 kawasan. Sementara kawasan waspada, dari sebelumnya 6859 menjadi 6379 kawasan.
Di samping itu, sepanjang tahun 2021, BNN mengklaim mengungkap 85 jaringan sindikat narkoba internasional dan nasional.
Dari puluhan jaringan tersebut terbagi atas 760 kasus dengan 1.109 orang tersangka.
Secara keseluruhan diamankan barang bukti berupa sabu 3,313 ton, ganja 115,1 ton, 50,5 hektare ganja, dan dan 191.575 butir ekstasi.
Kemudian, kata Petrus, BNN berhasil mengungkap tindak pidana pencucian uang (TPPU) dari kejahatan narkoba.
“Dengan 16 orang tersangka yang diamankan,” ujar dia.
Baca Juga: Kapolres Tangerang Bantah Kapolsek Sepatan Ditangkap Terkait Kasus Narkoba
Dari pengungkapan disita barang bukti berupa aset dan uang tunai sebesar Rp 108,3 miliar.
Terbaru menjelang akhir tahun, dari jaringan Golden Triangle dan jaringan nasional, BNN mengungkap kasus narkoba jenis sabu di Madura dan Jakarta.
“Dengan barang bukti 163,8 kg sabu, ini bukan hadiah Natal, tetapi operasi di akhir tahun,” kata Petrus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!