Suara.com - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menilai Presiden Joko Widodo akan menjadi King Maker paling kuat dalam penyelenggaraan Pilpres 2024 mendatang.
Awalnya Burhanuddin menyampaikan bahwa melihat dari konstelasi politik kekinian yang menjadi King atau Queen Maker pada Pilpres 2024 nanti ada nama Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga.
Namun kata dia, dari 3 nama tersebut tidak bisa terlepas lantaran adanya nilai persetujuan yang tinggi. Namun ada satu nama lagi yakni Presiden Joko Widodo yang dianggap bisa menjadi King Maker.
"Ada 1 party rule phenomenon, king maker yang paling kuat ya Pak Jokowi," kata Burhanuddin di acara diskusi publik bertajuk Refleksi 2021 Proyeksi 2022 di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Selasa (11/1/2022).
Menurutnya, Jokowi akan menjadi sosok King Maker yang kuat lantaran masih akan berkuasa hingga 2024 mendatang.
"Dia (Jokowi) bagaimana pun still in power when 2024 election will be elected kan," tuturnya.
Lebih lanjut, Burhanuddin mengatakan Jokowi akan menjadi sosok yang paling menentukan di Pilpres 2024 mendatang. Sementara itu, dari 3 sosok ketua umum parpol yang tadi disebut Burhanuddin, yang paling fleksibel adalah Airlangga.
"Cuma dari 3 tokoh ini yang paling fleksibel pak Airlangga kan harusnya, kenapa, karena beliau tidak mematok capres. Lain dengan pak Prabowo, pak Prabowo harga mati capres karena sudah 2 kali kalah kan masa turun jadi cawapres," tuturnya.
Kemudian jika menyebut nama Megawati, kemungkinan besar tidak akan maju kembali di Pilpres. Tercatat dalam hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia elektabilitas Mega rendah.
Baca Juga: Airlangga Hartarto Berpeluang Nyapres, Kader Golkar: Elektabilitasnya Masih di Bawah
"Saya masukan di simulasi elektabilitas ketum partai, hanya ketum-ketum partai yang saya survei, elektabilitas bu mega udah kalah sama pak Airlangga. Pak Prabowo tentu nomor 1. Jadi bu Mega udah mulai mohon maaf fading away," tuturnya.
"Tetapi dari 3 nama itu ya nggak bisa dilepaskan karena approval rating yang tinggi, ada Jokowi centrality," sambungnya.
Berita Terkait
-
Masuk Peringkat Kedua Kandidat Terkuat Cawapres, Ridwan Kamil: Jujur Saya Kaget
-
Soal Pilpres 2024 Ditunda, Demokrat: Pandangan Menteri Bahlil Menyesatkan
-
Airlangga Hartarto Berpeluang Nyapres, Kader Golkar: Elektabilitasnya Masih di Bawah
-
Anies Disebut Punya Modal Besar di Pilpres 2024, Bikin Capres Lain Ketar-ketir
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Periksa Saksi dari Asosiasi Travel Haji, KPK Temukan Penyalahgunaan Kuota Petugas Haji
-
Keracunan Massal MBG, FSGI: Itu Kesalahan Badan Negara, Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi
-
Detik-detik Ibu Muda di Cipete Bikin Geger: Mules Keluar Bayi, Refleks, Dibuang ke Saluran Air
-
Menteri Hukum Sahkan Kepengurusan PPP Kubu Mardiono, Nasib Kubu Agus Suparmanto di Ujung Tanduk?
-
DPR RI Sahkan Revisi UU BUMN, Kini Kementerian Resmi Berubah Jadi Badan Pengaturan BUMN
-
Kepala BGN Akui Risiko di Program Makan Bergizi Gratis: Regulasi Lemah Hingga Konflik Kepentingan
-
Borok Baru Terkuak, KPK Endus Kuota Petugas Haji 2024 Juga Jadi Bancakan
-
Suara Netizen Lebih Kuat: Densu Batal Tayangkan Podcast Nurul Sahara Usai Ditolak Warganet
-
Fakta-fakta Kebakaran Hunian Pekerja IKN, Ratusan Orang Terdampak
-
Diikat Warga saat Tertangkap, Viral Polisi Pura-pura Beli Tomat Jambret Kalung Pedagang!