Suara.com - Deklarasi dukungan untuk tokoh-tokoh potensial menjelang pilpres 2024 mulai bermunculan. Tak hanya dukungan untuk perorangan, tapi juga ada dukungan untuk pasangan yang dinilai cocok jadi capres dan cawapres.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menanggapi soal ratusan relawan mendeklarasikan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar di Bandung.
Fernando mengatakan, aksi deklrasi yang dilakukan relawan itu memang sah-sah saja dilakukan.
Pengamat ini menyebut, Gerindra dan PKB ini tampaknya saling melengkapi. Keduanya bisa merangkul sisi nasionalis dan agamis di Pilpres 2024.
"Akan tetapi, Prabowo dan Muhaimin pasangan yang lemah untuk memenangkan Pilpres 2024," kata Fernando dilansir dari Wartaekonomi.co.id, Jumat (14/1/2022).
Jika Prabowo dan Cak Imin dipasangkan, tim sukses mereka justru akan disibukkan untuk mengklarifikasi berbagai isu miring, alih-alih fokus ke visi politik.
Misalnya, untuk mengklarifikasi soal isu pelanggaran HAM yang ditujukan ke Prabowo.
Selain itu, isu kardus durian yang ditujukan kepada Muhaimin juga bisa menjadi pekerjaan tersendiri bagi tim sukses.
"Apalagi dukungan terhadap Prabowo makin lemah semenjak kekalahannya pada Pilpres 2019, dia telah ditinggalkan oleh para pendukung Gerakan 212," katanya.
Baca Juga: Khofifah Dinilai Sangat Layak jadi Cawapres, Pengamat Beberkan Alasannya
Fernando mengatakan, siapa pun yang dipasangkan dengan Prabowo akan sulit memenangkan Pilpres 2024.
"Saya melihat ada kecenderungan penolakan dari internal PKB terhadap Muhaimin Iskandar," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Relawan Indonesia Moeda Sulsel Deklarasikan Dukungan untuk Erick Thohir jadi Capres 2024
-
Prabowo dan SBY Bertemu, Pengamat: Mungkin PDIP-Gerindra Tak Jadi Terwujud
-
Soal Penundaan Pilpres 2024, Bahlil Kena Semprot Presiden KSPI: Jangan Main-main!
-
Prabowo Muncul di Surat Kabar The Jerusalem Post, Pengamat Soroti Dampak Negatif
-
Khofifah Dinilai Sangat Layak jadi Cawapres, Pengamat Beberkan Alasannya
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam
-
3 Fakta Viral Lutung Jawa Dikasih Napas Buatan Petugas Damkar, Tewas Tersengat Listrik di Sukabumi!
-
Bos Gudang Garam Orang Kaya Nomor Berapa di Indonesia versi Forbes? Isu PHK Massal Viral
-
UU Perlindungan Anak Jadi Senjata Polisi Penjarakan Delpedro Marhaen, TAUD: Kriminalisasi Aktivis!