Suara.com - Sebuah iklan di Facebook menampilkan penjualan rumah di daerah Karimunjawa. Hal ini mengkhawatirkan karena pembangunan properti ini target pasarnya adalah Warga Negara Asing (WNA).
"Klaimnya dalam 8 bulan sudah terjual 170 rumah dari 300 rumah yang dipasarkan. Ntar jadi kampung bule di situ dan warga lokal gimana ini?," tulis akun @yoyen yang mengunggah iklan tersbeut di Twitter.
Pada cuitannya ia menampilkan iklan di mana menampilkn penjulan rumah di pulau surga, Karimunjawa Indonesia.
Per satu rumah dijual dengan hara 49.500 Euro atau setara dengankurang lebih Rp 808.854.168,87. Iklan tersebut mengklaim bahwa mereka telah menjual 170 dari 300 unit properti dalam 8 bulan.
"Ya gimana enggak laku jual rumah harga segitu untuk pasar Eropa. FYI harga rata-rata rumah di Belanda dengan 3 kamar tidur (biasanya dua tingkat), taman kecil depan dan belakang tahun lalu itu 419.000 Euro (Rp 6,8 milyar)," tulis @yoyen.
Penggerak proyek tersebut adalah orang-orang Spanyyol dan dua orang Indonesia.
"Persis tahun lalu kita netizen Indonesia ribut sama Kristen Gray yang promosi tinggal nyaman dan murah di Bali dengan jualan ebooknya: our Bali life is yours. Eh ini lagi bule jualan rumah di Karimunjawa," catat @yoyen di akun Twitternya.
"Resenya kalau beneran jadi ntar, warga lokal akan jadi tamu di kampungnya sendiri atau malah terpaksa pindah karena harga tanah dan bangunan jadi menjulang," imbuhnya.
Dalam hal ini, sebuah akun @travel_jepara mengaku sempat meramakan pembangunan rumah tersebut. Namun ia malah diintimidasi.
Baca Juga: Pelaku Begal di Kubu Raya Ditangkap, Sembunyi 3 Hari di Hutan dan Suruh Kekasih Pulang ke Karawang
"Tahun lalu sudah saya ramaikan di Facebook. Diturunkan FB, tapi saya post ulang lagi. Salah satu orang Indonesia, island manager-nya, mengintimidasi saya," komentar akun @travel_jepara.
Karimunjawa sendiri berstatus taman nasional yang merupakan Kawasan Pelestarian Alam (KPA) yang merepresentasikan keutuhan dan keunikan pantai utara Jawa Tengah.
Cuitan tersebut mendapatkan berbagai respons dari warganet.
"Sepertinya sudah jadi rahasia umum bila banyak properti milik asing di tempat-tempat stategis wisata, yang mana mereka menjadikan oranglokal sebagai nama pemilik," komentar warganet.
"Dear pak @ganjarpranowo, please review the starup island. Is there a permit from local-government?" imbuh warganet lain.
"Mereka bilang government approved company, apa pemerintah hanya memikirkan cuan semata dan menggadaikan negara sendiri?" tambah warganet lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
DPRD DKI Dukung Pramono Tambah Rute LRT hingga PIK2: Perkuat Konektivitas di Utara Jakarta
-
Pemangkasan TKD Diprotes Gubernur, Sultan Sebut Itu Bentuk Kepedulian dan Tanggung Jawab Politik
-
Atraksi Binturong 'Berkaki Lima' Jadi Primadona di Malam Perdana Ragunan Zoo
-
Antusiasme Pengunjung Ragunan Malam di Luar Dugaan, Kadis Pertamanan: Saya Kaget!
-
Uji Coba Wisata Malam Ragunan: Nostalgia Masa Kecil di Bawah Bintang!
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang