Suara.com - Pengamat komunikasi politik Kunto Adi Wibowo memberikan komentar mengenai blusukan yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di tengah kasus Covid-19 meningkat.
Jokowi dinilai tidak bijaksana melihat kasus Covid-19 kembali melonjak.
"Menurut saya, apa yang dilakukan Pak Jokowi jadi enggak prudent, enggak bijaksana, dalam terkait kasus covid meningkat," ujar Kunto, dikutip dari makassar.terkini--jaringan Suara.com, Sabtu (5/2/2022).
Menurut Kunto, Jokowi bisa melakukan hal lain. Ia mengatakan, Jokowi tidak perlu melakukan blusukan untuk meningkatkan kepuasan masyarakat.
Blusukan tersebut justru dinilai secara politik tidak bermoral.
Sebab, jumlah kasus covid-19 di Indonesia semakin meningkat.
Kunto membaca dua pesan Jokowi yang tetap blusukan di tengah wabah Covid-19.
Menurutnya, Jokowi ingin berinvestasi dalam kesenangan publik.
Ia yakin Jokowi akan menghadapi krisis kepuasan publik dalam beberapa bulan mendatang akibat kasus covid-19.
Baca Juga: Sehari Tambah 49 Orang, Total 193 Kasus Aktif Covid-19 di Bantul
Oleh karena itu, langkah tersebut untuk menjamin kepuasan publik di sejumlah bidang.
"Mungkin ada pesan lain ya enggak usah takut lah sama omicron supaya roda ekonomi enggak terganggu. Itu mungkin pesan lain dari blusukan Pak Jokowi yang mengundang banyak orang," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memicu kerumunan di Pasar Porsea, Toba.
Jokowi disentil beberapa politikus lantaran video yang viral di Twitter.
Video tersebut memperlihatkan Jokowi yang membagikan kaos kepada masyarakat di Pasar Porsea, Toba, Rabu (2/2/2022) lalu.
Heru Budi Hartono kemudian memberikan penjelasan mengenai video tersebut.
Berita Terkait
-
Pak Kepsek Sudah Vaksin Kena Covid-19 Dua Kali, Minyak Kayu Putih Berbau Minyak Tanah
-
Pasien Covid-19 Magelang Tambah 56 Orang dalam 2 Hari, Isoter Disiagakan untuk Lansia dan Komorbid
-
Sehari Tambah 49 Orang, Total 193 Kasus Aktif Covid-19 di Bantul
-
Sleman Dikerubungi Kasus Covid-19 di Sekolah, 74 Siswa dan Guru Isolasi di Asrama Haji
-
Tips Traveling di Masa Pandemi, Bikin Perjalanan Nyaman!
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra
-
Kemendagri Kirim 1.054 Praja IPDN ke Aceh untuk Pulihkan Desa Terdampak Bencana
-
Profil Amal Said, Dosen Viral Ludahi Pegawai Kasir Terancam Dipenjara
-
Bundaran HI Siap Sambut Tahun Baru 2026, Panggung Hampir Selesai
-
Darurat Sampah Nasional Bukan Sekadar Masalah Infrastruktur, Tapi Krisis Perilaku Masyarakat
-
Begini Kata Hasto Soal Sejumlah Ketua DPD PDIP Masih Rangkap Jabatan di Partai
-
Kecelakaan Beruntun di Tol Dalam Kota, Arus Arah Slipi Macet Panjang hingga 4 Kilometer!
-
Bukti Kehadiran Negara, Kemen PU Turun Langsung Bersihkan Pesantren Darul Mukhlisin
-
Waketum PAN Sebut Pilkada Lewat DPRD Layak Dipertimbangkan: Bisa Tekan Politik Uang dan Dinasti
-
Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Singgung Sila ke-4: Pilkada Lewat DPRD Layak Dikaji dan Konstitusional