Suara.com - Saat Indonesia sedang memasuki gelombang ketiga pandemi Covid-19, blusukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sejumlah titik di Sumatera Utara dianggap tidak bijaksana.
Melansir Terkini.id -- jaringan Suara.com, Pengamat komunikasi politik Kunto Adi Wibowo, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran, Bandung, juga mengkritik blusukan Jokowi di tengah lonjakan kasus Covid-19.
Kunto menilai apa yang dilakukan Jokowi tidaklah bijaksana mengingat kasus Covid-19 di Indonesia meningkat.
"Menurut saya, apa yang dilakukan Pak Jokowi jadi enggak prudent, enggak bijaksana, dalam terkait kasus covid meningkat," kata Kunto, melansir Terkini.id, Sabtu, (5/2/2022).
Jokowi, menurut Kunto, tidak perlu melakukan blusukan untuk meningkatkan kepuasan masyarakat. Pasalnya, menurut sejumlah jajak pendapat, kepuasan rakyat terhadap Jokowi berada pada level aman 60-70 persen.
Blusukan Jokowi, menurut direktur eksekutif lembaga survei Kedaikopi, secara politik tidak bermoral. Dia beralasan, jumlah kasus Covid-19 semakin meningkat dan akan terus berlanjut di masa mendatang.
Selama wabah Covid-19, Kunto membaca dua pesan Jokowi sambil bersikeras blusukan. Pertama dan terpenting, Jokowi ingin berinvestasi dalam kesenangan publik.
Dia yakin Jokowi akan menghadapi krisis kepuasan publik dalam beberapa bulan mendatang sebagai akibat dari puncak kasus Covid-19, keterbatasan sosial, dan stagnasi ekonomi.
Langkah Jokowi, kata dia, bertujuan untuk menjamin kepuasan publik di sejumlah bidang.
Baca Juga: Soal Kerumunan Jokowi di Sumut, PKS: Jangan Anggap Sepele Gelombang Ketiga Covid-19
"Mungkin ada pesan lain ya enggak usah takut lah sama Omicron supaya roda ekonomi enggak terganggu. Itu mungkin pesan lain dari blusukan Pak Jokowi yang mengundang banyak orang," ucapnya.
Sebelumnya, blusukan Presiden Joko Jokowi di berbagai lokasi di Sumut memang banyak menyita perhatian. Pasalnya, rangkaian kegiatan blusukan tersebut sempat ramai di saat Indonesia sedang memulai gelombang ketiga wabah Covid-19.
Sejak Rabu, 2 Februari 2022 warga sudah berbondong-bondong menemui Jokowi. Saat Jokowi pergi ke Pasar Prosa di Kabupaten Toba, masyarakat mulai berdesak-desakan. Saat Jokowi berkunjung ke Kabupaten Dairi, Kamis, 3 Februari 2032, ia disambut oleh banyak orang.
Citra orang-orang yang berkerumun di pinggir jalan menunggu Jokowi lewat didapat dari drone yang diterbangkan Sekretariat Presiden.
Paspampres dan TNI-Polri dikerahkan membentuk pagar betis untuk menghalau warga. Akan tetapi, tetap saja beberapa warga berhasil menjebol pagar itu dan mendekat ke RI 1. Pihak Istana tidak mau campur tangan dalam peristiwa itu.
Sekretariat Presiden menegaskan setiap kunjungan presiden dilakukan dengan protokol ketat. Soal kerumunan warga, mereka menyerahkannya ke pemerintah daerah.
Berita Terkait
-
Truk Pengangkut Batu Terbalik di Jalur Medan-Berastagi, Masyarakat Diharapkan Cari Jalur Alternatif
-
Blusukan Picu Kerumunan saat Covid-19 Merebak, Sikap Jokowi Dinilai Tak Bijak
-
Detik-detik Truk Pengangkut Batu Terbalik, Jalur Medan-Berastagi Macet
-
Pemkab Serdang Bedagai Promosikan Potensi Pariwisata
-
Soal Kerumunan Jokowi di Sumut, PKS: Jangan Anggap Sepele Gelombang Ketiga Covid-19
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
Terkini
-
'Kekuatan Siluman' di Balik Penjarahan Rumah Sri Mulyani, Dino Patti Djalal Bongkar 3 Kejanggalan
-
Beda Biaya Kuliah Gibran di UTS Insearch Sydney vs MDIS Singapura, Bak Langit Bumi
-
Adian Napitupulu Ungkap Keluarga Driver Ojol Affan Sempat Dilarang Lihat Jenazah, Tidak Manusiawi!
-
Terungkap! Koperasi Akui 'Main Harga' Sewa Kios Blok M ke Pedagang, Tapi MRT Ogah Putus Kerja Sama
-
5 Anggota Penumpang Rantis Brimob Pelindas Affan Disidang Etik Pekan Depan: Dipecat atau Demosi?
-
Geger Surat Perjanjian MBG di Sleman hingga Blora: Jika Anak Keracunan, Ortu Wajib Diam!
-
Borok MBG Tercium Dunia! Media Asing Sorot Ribuan Anak Indonesia Tumbang Keracunan
-
Fakta-fakta Oknum Polisi Terlibat Jaringan Narkoba, Pernah Tuduh Kapolres Korupsi
-
115 Rumah di Tangerang Direnovasi, Menteri PKP Ara: Keluarganya Juga Harus Diberdayakan
-
Ketua DPD RI Tegaskan Perjuangan Ekologis Sebagai Martabat Bangsa di Hari Keadilan Ekologis Sedunia