Suara.com - Selama ini, Cap Go Meh selalu identik dengan lampion dan lampu berwarna merah. Meski begitu, masih banyak yang bertanya-tanya, Cap Go Meh artinya apa dan mengapa perayaan ini berkaitan erat dengan Imlek?
Menyadur dari berbagai sumber, Cap Go Meh artinya akhir dari rangkaian perayaan tahun baru Imlek yang dilakukan setiap tanggal 15 bulan pertama penanggalan Tionghoa.
Perayaannya diawali dengan berdoa di wihara yang dilanjutkan dengan iringan kenong dan simbal serta pertunjukan barongsai dan pertunjukan tradisional China.
Kata Cap Go Meh berasal dari bahasa Hokkien yaitu "Chap Goh Meh" () yang berarti malam kelima belas. Jika diurutkan satu persatu, Cap berarti sepuluh, Go adalah lima dan Meh adalah malam.
Saat Cap Go Meh, biasanya diadakan festival pada malam hari dan sangat identik dengan upacara pelepasan lentera ke udara, sehingga Cap Go Meh dikenal juga sebagai perayaan lampion.
Isitilah ini umum digunakan oleh warga China yang bermukim di Indonesia dan Malaysia. Di China sendiri, nama yang umum adalah festival lampion (; Pinyin: yuánxio jié).
Festival Cap Go Meh dilakukan dengan iring-iringan sepanjang jalan yang dilanjutkan dengan pertunjukan Barongsai, simbol dari kesuksesan, keberuntungan dan pengusir hal negatif yang sangat dipercayai dalam budaya China.
Baca Juga: Cegah Kerumunan Karena Kasus COVID-19 Melonjak, Lampion Imlek di Kota Solo Dimatikan
Perayaan Cap Go Meh sudah dilakukan sejak abad ke-17 Masehi pada masa Dinasti Han di China, terutama saat migrasi warga ke wilayah bagian selatan China.
Para petani akan memasang lampion warna-warni di sekeliling ladang untuk mengusir hama dan binatang perusak, serta memperindah pemandangan.
Selain itu, biasanya diadakan pertunjukan musik dan barongsai untuk memeriahkan perayaan. Setelah itu, Cap Go Meh kemudian diadakan secara turun-temurun oleh masyarakat China yang tersebar di seluruh dunia.
Sebagai daerah dengan banyak warga keturunan China di Indonesia, Kota Singkawang di Kalimantan Barat mengadakan festival lampion saat perayaan puncak Cap Go Meh.
Tak hanya rumah dan jalanan, warga Singkawang juga menghias mobil dengan lampion khas imlek. Mereka akan mengadakan arak-arakan Barongsai yang diiringi dengan musik khas Imlek.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Cap Go Meh artinya perayaan hari terakhir atau pamungkas tahun baru Imlek yang digelar pada hari kelima belas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!