Suara.com - Kasus kekerasan seksual di SMA Selamat Pagi Indonesia di Kota Batu, Jawa Timur sudah memasuki tahap pengadilan pertama beberapa waktu lalu. JE sang terdakwa tentu dihadirkan langsung di persidangan yang digelar tertutup tersebut.
Namun persidangan itu juga sekaligus mengungkap fakta yang membuat publik ikut mendidih. Pasalnya terdakwa JE ternyata tidak ditahan oleh pihak kepolisian semenjak ditetapkan menjadi tersangka beberapa waktu lalu.
Salah satu yang mengungkap kekecewaannya adalah Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA). Namun bukan hanya lembaga yang dipimpin Arist Merdeka Sirait, warganet yang mengawal kasus ini juga ikut dibuat geram dengan kebijakan aparat berwajib yang tidak menahan terdakwa.
"Sebagai pendiri, donatur, sekaligus pengajar aktif di SMA Selamat Pagi Indonesia melakukan pencabulan terhadap murid-muridnya. Sejak jadi tersangka hingga berstatus terdakwa, anehnya TIDAK PERNAH DITAHAN," tulis seorang warganet, dikutip Suara.com dari Twitter pada Jumat (18/2/2022).
Warganet lantas ikut "menyeret" Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Purnomo, untuk segera menangkap sang terdakwa pencabulan. Tak sedikit kemudian yang membandingkan JE dengan pelaku pemerkosaan belasan santriwati di Kota Bandung, Herry Setiawan, yang ditahan pihak kepolisian dan baru-baru ini dijatuhi vonis atas kejahatannya.
"Ayo lah Pak @ListyoSigitP masa si cabul ini gak ditangkap? Hallo @DivHumas_Polri, hallo @HumasPoldaJatim bangun, bangun, waktunya kerja. Tangkap dong predator anak yang ini," desak warganet.
"Ayolah pak @ListyoSigitP @DivHumas_Polri ustad cabul kemaren aja bisa ditangkep masa yang ini engga sih?" tanya warganet.
"Mirissss mirissss. Datang tanpa baju tahanan, sampe sekarang leluasa leha-leha di rumah. Aneh ga si," ujar warganet.
"Bahkan pisuhan terlalu mulia untuk menggambarkan orang ini," tutur warganet lain.
Baca Juga: Soal Vonis Herry Wirawan Terkait Restitusi, Legislator Ace Hasan Dorong Jaksa Ajukan Banding
"Viralin sih. Orang cabul gini harus ditahan. Pengajar kok kelakuan kek gitu. Mau liat gue, setelah viral, kira-kira doi bisa ditahan apa engga. Ayo dong, yang berwenang, ini kasus pencabulan loh. Mau sampe kapan orang-orang berduit terus terusan menang kaya gini. Miris banget deh," imbuh yang lain.
Di sisi lain, Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait tegas menyatakan ada kejanggalan lantaran terdakwa kekerasan seksual itu tidak ditahan. "Kemudian, yang janggal, itu dia tidak ditahan. Ketika keluar dari ruang sidang, terdakwa dijemput mobil pribadi, seharusnya tahanan kejaksaan," ungkap Arist, Rabu (16/2/2022).
Sementara Juru Bicara Pengadilan Negeri Malang, Mohammad Indarto, menyatakan bahwa penahanan terdakwa JE merupakan kewenangan majelis hakim. "Itu adalah kewenangan sepenuhnya dari majelis hakim dan itu tidak bisa diintervensi oleh siapa pun," tegas Indarto, seperti dikutip dari suaramalang.id.
Menurut Indarto, ada beberapa pertimbangan yang dilakukan untuk menahan seorang terdakwa. Karena itulah, tidak ditahannya terdakwa JE merupakan bentuk kewenangan penuh dari majelis hakim.
Berita Terkait
-
Soal Vonis Herry Wirawan Terkait Restitusi, Legislator Ace Hasan Dorong Jaksa Ajukan Banding
-
Seorang Pria di Purwakarta Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara Usai Cabuli Anaknya Sendiri
-
Begini Penjelasan PN Malang Kenapa Terdakwa Kekerasan Seksual SMA SPI Kota Batu Tak Ditahan
-
Sidang Lanjutan Kasus Kekerasan Seksual di Sekolah Selamat Pagi Indonesia akan Menghadirkan Tiga Saksi
-
Terdakwa Kasus Kekerasan Seksual SPI Kota Batu Tak Dipenjara, Komnas PA Kecewa: Yang Janggal Itu Dia Tak Ditahan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Diguyur Hujan Ringan, Waspada Banjir
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam