Suara.com - Ketua Yayasan Indonesia Mengaji/Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Komjen Pol (Purn) DR. H. Syafruddin mengunjungi Pondok Modern Gontor Ponorogo Jawa Timur, (24/2).
Haji Syafruddin diterima oleh Pimpinan Pondok Modern Gontor: KH. Hasan Abdullah Sahal, Prof. Dr. KH. Amal Fathullah Zarkasy, MA., Drs. KH. Akrim Maryat, Dipl.Ad.Ed dan Direktur KMI KH. Masyhudi Subari, MA.
Kunjungan dalam rangka silaturahim dan membicarakan berbagai hal khususnya perkembangan umat Islam di Indonesia.
Kiai Hasan Sahal dalam sambutannya mengapresiasi tugas dan fungsi DMI dalam memajukan umat.
Menurutnya, umat Islam di Indonesia harus bersatu, bersinergi, jangan mau dikotak-kotak atau dibelah.
"Kita harus solid, kuatkan persamaan dan kebersamaan, supaya tidak mudah terbelah" Kata Kiai Hasan.
Haji Syafruddin juga menegaskan bahwa umat Islam sebagai masyarakat mayoritas di Indonesia harus menjadi lokomotif perubahan, dan perubahan tersebut dimulai dari pesantren.
Haji Syafruddin mengapresiasi Gontor yang sejak dulu sebagai lembaga pendidikan, yang terus membina dan mengedepankan persatuan umat Islam (sebagai perekat umat).
Sebelumnya, Haji Syafruddin berkunjung ke Universitas Darussalam Gontor dan bersama Rektor UNIDA Gontor Prof. Dr. KH. Hamid Fahmi Zarkasyi, MA., memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa.
Baca Juga: DMI Soal Menag Atur Pengeras Suara: Kurang Tetap Diberlakukan di Sumbar!
Di depan mahasiswa UNIDA, Haji Syafrudin memaparkan tentang tantangan bonus demografi bangsa Indonesia dan peluang anak-anak muda untuk tampil menjadi pemimpin di masa depan.
Kunjungan diakhiri dengan ziarah ke Makam Kiai Ageng Mumammad Besari di Tegalsari, Ponorogo. Tegalsari memiliki peran penting dalam sejarah perkembangan pesantren di Indonesia, karena muara dari hampir semua pesantren adalah Tegalsari, baik secara nasab maupun sanad keilmuan.
Dari Tegalsari itulah lahir pesantren-pesantren salafiyah dan ashriyah yang kini menjadi mainstream pesantren di Indonesia.
Dari Tegalsari, rombongan Haji Syafrudin bertolak ke Ponpes Tremas, Pacitan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
Terkini
- 
            
              Diperiksa 7 Jam, HP Laptop Disita, Ini Kasus yang Menyeret Nama Wakil Wali Kota Bandung Erwin
- 
            
              Geger Dugaan Korupsi Pemkot Bandung, Wawali Erwin Terancam Dicekal, Ini Kata Kajari
- 
            
              GEMAS Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Langgar Amanah Reformasi!
- 
            
              Mensos Minta PPATK Awasi Rekening Penerima Bansos Agar Tak Dipakai Main Judol
- 
            
              Marak Narkoba Jenis Baru, Prabowo Disebut Bakal Perkuat Regulasi
- 
            
              Dasco Beberkan Alasan MKD DPR Tolak Mundurnya Rahayu Saraswati
- 
            
              Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
- 
            
              Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
- 
            
              Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
- 
            
              Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan