Suara.com - Konflik Rusia vs Ukraina berbuntut panjang. Banyak negara di dunia sepakat memberikan sanksi bagi Rusia, mulai dari keuangan, wilayah udara, ekonomi hingga olahraga.
Namun tidak bagi Pakistan, negara ini justru tampak makin 'mesra' menjalin hubungan dengan Rusia. Buktinya, mereka bakal mengimpor gandum dan pasokan gas dari Rusia secara besar-besaran.
Menyadur laman VOA, Selasa (1/3/2022), Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, pada Senin (28/2), mengumumkan negaranya akan mengimpor sekitar dua juta ton gandum dari Rusia sekaligus membeli gas alam melalui perjanjian bilateral yang ditandatangani kedua belah pihak pekan lalu selama kunjungan resminya ke Moskow.
Menurut Khan, dua hari kunjungannya dan bertemu Presiden Vladimir Putin di Kremlin pada Kamis (24/2) lalu, beberapa jam setelah pasukan Rusia menginvasi Ukraina, ketika negara-negara Barat mendorong untuk mengisolasi pemimpin Rusia itu atas agresi yang terjadi.
Khan, pada Senin (28/2), membela lawatannya itu dan menanggapi sejumlah kritik dalam sebuah pidato yang disiarkan melalui televisi, dengan mengatakan kepentingan ekonomi Pakistan mengharuskannya untuk melakukan hal itu.
“Kami ke sana karena harus mengimpor dua juta ton gandum dari Rusia. Kedua, kami telah menandatangani perjanjian impor gas alam karena cadangan gas Pakistan sendiri semakin menipis,” kata Khan.
“Atas izin Tuhan, waktu akan membuktikan bahwa kami melakukan pembicaraan yang sangat baik,” ujar pemimpin Pakistan itu, merujuk pada pertemuannya selama tiga jam dengan Putin. Ia tidak merinci lebih jauh.
Namun demikian sejumlah kritikus skeptis dengan kerjasama ekonomi Moskow-Islamabad, merujuk pada sanksi-sanksi internasional yang lebih keras terhadap Rusia setelah melakukan invasi ke Ukraina.
Putin, pada Kamis (24/2) lalu, dengan hangat menerima Khan di Kremlin dengan berjabat tangan dan duduk berdampingan dalam pertemuan yang digambarkan sebagian pejabat Pakistan sebagai konsultasi tentang beragam hal dalam isu-isu bilateral, regional dan internasional.
Berita Terkait
-
Imbas Invasi Ke Ukraina Dibalas Serangan Siber Besar-besaran, Website Kantor Berita Rusia TASS Kena Retas
-
Menyikapi Konflik Global sebagai Masyarakat Indonesia, Harus Membela Siapa?
-
Beri Sanksi Baru, Jepang Bekukan Aset Bank Sentral Rusia
-
Toyota Diduga Terkena Serangan Siber, Jepang Akan Selidiki Keterlibatan Rusia
-
Petenis Ukraina Elina Svitolina Menolak Tanding dengan Petenis Rusia Anastasia Potapova
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Presiden Prabowo Sebut Kesalahan Sistem Jadi Penyebab Kebocoran Anggaran Negara
-
Game-Changer Transportasi Jakarta: Stasiun KRL Karet dan BNI City Jadi Satu!
-
Ingin Benahi Masalah Keracunan MBG, Prabowo Minta Ompreng Dicuci Ultraviolet hingga Lakukan Ini
-
Gedung Bundar Siapkan 'Amunisi' untuk Patahkan Gugatan Praperadilan Nadiem Makarim
-
Waspada! 2 Ruas Jalan di Jakarta Barat Terendam: Ketinggian Air Capai...
-
Viral SPBU Shell Pasang Spanduk 'Pijat Refleksi Rp1000/Menit', Imbas BBM Kosong
-
Tok! Lulusan SMA Tetap Bisa Jadi Presiden, MK Tolak Gugatan Syarat Capres-Cawapres Minimal Sarjana
-
Amnesty Tanggapi Pencabutan Kartu Identitas Liputan Istana: Contoh Praktik Otoriter
-
Tak Ada Damai, Penggugat Ijazah Gibran, Subhan Palal Beri Syarat Mutlak: Mundur dari Jabatan Wapres!
-
Dari OB dan Tukang Ojek Jadi Raja Properti, 2 Pemuda Ini Bikin Prabowo Hormat, Cuan Rp150 M Setahun!