Suara.com - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, merasa optimistis Indonesia bisa jadi moderator dalam negosiasi perdamaian antara Ukraina dan Rusia. Menurutnya, Indonesia harus berbicara kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bisa menghentikan perang dan menarik pasukannya dari Ukraina.
"Setelah ini saya harapkan (Indonesia) untuk berpartisipasi proses perdamaian. Saya yakin Indonesia mengerti apa yang dibutuhkan untuk merdeka untuk membawa perdamaian dan proses negosiasi di Ukraina dan Rusia tentu akan butuh moderator dalam proses ini," kata Hamianin dalam wawancara ekslusif dengan Suara.com, Selasa (1/3/2022).
Menurutnya, untuk menghentikan apa yang sudah terjadi kekinian, dialog harus terus dilakukan dengan Rusia. Ia yakin Indonesia bisa menjadi koordinator dalam mendamaikan Ukraina dengan Rusia.
"Saya dengan tulus berharap Indonesia menjadi satu koordinator dan negosiasi," tuturnya.
Ia menyadari, Indonesia adalah negara yang damai. Indonesia juga disebut akan melakukan segala cara dalam menjaga perdamaian dan stabilitas politik yang terjadi di dunia.
Selain itu menurutnya, Indonesia juga punya pengaruh besar di dunia saat ini. Menurutnya, keputusan Indonesia akan selalu di dengar oleh negara-negara di dunia.
"Indonesia sekarang bisa menjadi pemimpin regional. Karena bisa dilihat seperti di G20. Saya dapat mengatakan pasti tidak ada keputusan dunia diambil tanpa keputusan Indonesia. Pengaruh Indonesia itu sedang berkembang, apapun yang dikatakan Indonesia itu tidak akan ditolak oleh negara manapun China, Rusia, Amerika atau siapa pun di dunia ini," tuturnya.
Untuk itu, ia menyarankan agar Indonesia mulai secara lantang untuk berbicara menentang invasi yang dilakukan Rusia. Indonesia diminta langsung berbicara dengan Putin untuk menghentikan serangan.
"Pemerintah Indonesia, Parlemen Indonesia berdiri berbicara secara tegas menghentikan invasi. Tidak ada ruang untuk negosiasi ketika orang-orang dibunuh. Saya harapkan pemerintah Indonesia dan orang-orang Indonesia berdiri berbicara dengan Putin meminta Putin untuk menghentikan peperangan dan menarik tentaranya dari Ukraina."
Sikap Indonesia
Pemerintah Indonesia sangat berhati-hati merespons konflik antara Rusia dan Ukraina. Indonesia menginginkan terjadi penurunan ketegangan antara kedua negara. Indonesia berharap pembicaraan antara Ukraina dan Rusia dapat membuahkan hasil yang baik.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia berusaha melihat situasi yang berkembang di Ukraina secara jernih.
"Ukraina dan Rusia merupakan sahabat dekat Indonesia," kata Retno dalam jumpa pers, Selasa (1/3/2022).
Posisi Indonesia ingin membangun persahabatan yang lebih kuat dengan kedua negara.
Retno mengakui telah berkomunikasi dengan menteri luar negeri Ukraina dan menteri luar negeri Rusia.
Tag
Berita Terkait
-
Eksklusif! Dubes Ukraina Tanggapi Kemenlu RI: Sampai Hari Ini Tak Sebut Rusia hingga Sonder Kata Mengecam
-
Diungsikan ke Polandia dan Rumania usai Dievakuasi dari Ukraina, Begini Skenario Pemulangan 99 WNI ke Tanah Air
-
Vladimir Putin Diduga Menggunakan Steroid Anabolik atau Kortikosteroid oleh Dokter, Apa Bedanya?
-
Sederet Fakta Perundingan Rusia dan Ukraina, Akankah Perang Ini Berujung Gencatan Senjata?
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Gubernur Pramono Putihkan 1.238 Ijazah, Habiskan Anggaran Rp4,13 Miliar
-
"Hot News Will Begin Darling", Status IG Terakhir Rizky Kabah Sebelum Ditangkap Polisi
-
Ketua Dewan Pembina PSI Berinisial J Mengarah ke Jokowi, Keengganan Mempublikasi Bisa Jadi Bumerang?
-
Menkum Sahkan Kepengurusan Mardiono, Mahkamah Partai Menggugat: Satu Syarat Formil Dilanggar
-
Menkum Supratman 'Tantang' Balik PPP Kubu Agus Suparmanto: Silakan Gugat SK Mardiono ke PTUN!
-
Polisi Larang Warga Berkerumun di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny: Kasih Kami Kesempatan!
-
Komitmen TJSL, BNI Perkuat Ekonomi Kerakyatan dan Kelestarian Lingkungan di Desa Ponggok Jawa Tengah
-
MDIS Buka Suara soal Ijazah Gibran, PSI: Hentikan Polemik Jika Niatnya Cari Kebenaran!
-
Rizky Kabah Tak Berkutik di Kamar Kos, Detik-detik Penangkapan TikTokers Penghina Suku Dayak!
-
Sidang Praperadilan: Nadiem Makarim Masih Dibantarkan, Orang Tua Setia Hadir di Ruang Sidang