Suara.com - Ketua GP Ansor, Luqman Hakim, menyatakan pihaknya siap melakukan pelatihan bela negara sebagai mana hasil pertemuan antara Pengurus Besar Nadlatul Ulam (PBNU) dengan TNI AD.
"Bagi Ansor-Banser, bela negara, yakni bela NKRI merupakan panggilan iman. Sama dengan bela agama dan bela ulama," kata Luqman kepada wartawan, Sabtu (5/3/2022).
Menurutnya, PP GP Ansor mengaku gembira dengan hasil pertemuan antara PBNU dengan TNI AD tersebut. Pihaknya juga akan segera menindaklanjuti rencana pelatihan bela negara tersebut.
"PP GP Ansor dengan gembira akan menindaklanjuti pertemuan Ketua Umum PBNU Gus Yahya dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman untuk pembicaraan teknis pelatihan bela negara," tuturnya.
Lebih lanjut, Luqman menegaskan bahwa sejak lahir Ansor dan Banser tujuan utamanya adalah memperjuangkan kemerdekaan. Untuk itu, pelatihan bela negara ini disambut baik.
"Ansor-Banser berdiri tahun 1934 dengan tujuan utama berjuang merebut kemerdekaan RI dari penjajah. Karena itu, setiap saat Ansor-Banser sangat siap bela negara," tandasnya.
Sebelumnya Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menerima kunjungan silaturahmi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) di Mabes AD, Jakarta Pusat, Rabu (2/3/2022). Dalam pertemuan tersebut, keduanya sempat membahas soal pelatihan bela negara untuk GP Ansor dan Banser.
"Juga dibahas tentang peluang dilakukannya kegiatan pelatihan bela negara bagi GP Ansor dan Banser oleh TNI AD di masa yang akan datang," demikian yang tertuang dalam keterangan tertulis Dispenad, Jumat (4/3/2022).
Dari keterangan pers Dinas Penerangan TNI AD (Dispenad), silaturahmi tersebut menggambarkan keakraban antara kiai dan santri, di mana Jenderal Dudung juga pernah menjalani kehidupan sebagai santri.
Baca Juga: PBNU Sebut Mayoritas Petani Kelapa Sawit dari Aceh hingga Lampung, Warga NU
Dalam pertemuan itu, Gus Yahya yang didampingi oleh Achmad Ghufron Sirodj dan Thomas Azis Riska menyampaikan kesamaan pandangannya dengan Angkatan Darat dalam menjaga keutuhan NKRI.
"Sebagai ketua ormas Islam terbesar di Indonesia Ketum PBNU Yahya menyampaikan bahwa agama Islam tidak seharusnya dijadikan sebagai alat untuk memecah belah," ujarnya.
"Dan umat Islam juga jangan mudah dipecah belah agar bisa bersama-sama dan bersinergi dengan TNI AD untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI," sambungnya.
Berita Terkait
-
Ditolak di Ranah Minang, Ketua GP Ansor Sumbar: Mereka yang Menolak Itu Seharusnya Dipertanyakan
-
PBNU Sebut Mayoritas Petani Kelapa Sawit dari Aceh hingga Lampung, Warga NU
-
Menko Airlangga Hartarto dan Ketum PBNU Gus Yahya Pimpin Replanting Sawit, Gus Yahya: Semoga Jadi Atasan Menteri
-
Gus Yahya Doakan Airlangga Hartarto Naik Kelas Jadi Atasan Menteri
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf