Suara.com - Belum lama ini, jagat maya digegerkan dengan beredarnya video viral aksi pengguna mobil Mercedez Benz menghalangi mobil ambulans di jalan Tol Tangerang-Merak pada (12/3/2022). Diketahui ambulans tersebut tengah membawa pasien yang hendak bersalin di RSUD Kabupaten Tangerang.
Dalam video tersebut, terlihat mobil Mercedez Benz berwarna putih tengah mengambil lajur kanan. Ambulans sedari jauh sudah memberikan tanda klakson pada mobil tersebut untuk bisa memberikan jalan. Siapa nyana, mobil tersebut cuek. Buntutnya, terjadi serempetan antara ambulans dan mobil tersebut.
Tidak terima mobilnya tersenggol, pengemudi mobil Mercy mengikuti ambulans hingga rumah sakit dan memberhentikan mobilnya di depan ambulans yang hendak parkir. Pengemudi mobil Mercy turun dari mobil dengan amarah dan diketahui hendak melaporkan sopir ambulans ke pihak yang berwajib.
Kabarnya, kini kedua pihak tersebut saling melaporkan ke Polres Tangerang Kota, dan tengah dilakukan pemeriksaan. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh pengemudi ambulans, pasien yang dibawanya dalam kondisi selamat dan tertolong, tetapi pihaknya tidak terima dilaporkan oleh pengemudi Mercy dan memutuskan untuk melaporkan kembali sopir Mercy tersebut.
Sopir ambulans telah memberikan bukti berkas berupa video kejadian yang sudah naik sampai ke Dinas Kesehatan dan Polda Banten, hingga Polres Kota Tangerang (tigaraksa).
Pengemudi mobil Mercy tersebut banyak mendapatkan cibiran dari warganet. Betapa tidak, selain menghambat mobil ambulans, mobil tersebut juga melaporkan ambulans yang tengah membawa pasien. Banyak warganet yang menyayangkan perilaku sopir mobil Mercy.
Ada juga warganet yang melampirkan data terkait dengan mobil Mercy, dan menunjukan bahwa mobil yang menghalangi ambulans tersebut memiliki tunggakan pajak hingga Rp 20 juta. Meski belum ada kepastian terkait hal tersebut, warganet geram dan banyak yang mendukung pihak dari pengemudi ambulans.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Baca Juga: Kronologi Pengendara Mercy Diduga Halangi Ambulans Bawa Ibu Hamil, Kesenggol Marah-marah
Berita Terkait
-
Kronologi Pengendara Mercy Diduga Halangi Ambulans Bawa Ibu Hamil, Kesenggol Marah-marah
-
Niat Bantu Masak, Respons Ibu Mertua Bikin Hati Menantu Meleleh: Enak Sekali
-
Hanya Gegara Permintaannya Ditolak, Pelanggan Ini Tega Tampar Karyawan Restoran
-
Bendahara KUD di Jambi Jadi Tersangka Penggelapan Pajak, Kerugian Negara Capai Rp812,5 Juta
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional