Suara.com - Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi sudah akrab dengan kontroversi, sebelum kemudian disemprot Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terkait kelangkaan minyak goreng, Kamis (17/3/22).
Mendag M Lutfi sudah jadi pembicaraan warga, terutama pengguna media sosial sejak 2021 lalu. Kasus itu diawali dari tes masuk mal yang disebut bersyaratkan hasil PCR atau Antigen.
Sorotan kemudian kembali datang ketika distribusi kedelai dalam negeri bermasalah. Salah satu alasan yang jadi sorotan adalah pasokan kedelai dari luar negeri turut disedot peternak babi China.
Suara.com merangkum tiga kontroversi Mendag M Lutfi yang jadi sorotan di masyarakat. Berikut ini pembahasan singkatnya:
Tes Masuk Mal
Mendag Lutfi sempat membuat pernyataan kontroversial tentang penggunaan tes PCR atau antigen, selain persyaratan vaksin, untuk masuk mal pada 10 Agustus 2021 lalu. Tes digunakan agar meyakinkan pihak mal bahwa pengunjung dalam kondisi sehat tanpa terpapar Covid-19.
Tes ini disebut Mendag Lutfi harus dilakukan jika masyarakat ingin mendapat keleluasaan, termasuk belanja ke mal. Sementara jika tak ingin tes PCR atau antigen, Mendag M Lutfi menganjurkan agar tidak usah datang ke mal.
Pernyataan ini langsung membuat media sosial gaduh. Dua hari berselang, Mendag M Lutfi membuat klarifikasi lewat instagramnya. Ternyata, penggunaan tes PCR atau antigen ini ditujukan bagi kelompok masyarakat yang belum vaksin.
Sementara bagi yang sudah vaksin, bisa mengunduh aplikasi pedulilindungi dan cukup scan barcode untuk masuk mal, tanpa tes PCR atau Antigen.
Baca Juga: KPPU Diminta Selidiki Dugaan Monopoli Kartel Bisnis Minyak Goreng di Indonesia
Diborong Babi China
Indonesia mengalami masalah terkait kedelai sejak bulan Februari lalu. Pasokan yang terbatas membuat harga kedelai naik. Permasalahannaya adalah cuaca buruk di Amerika Selatan, sebagai negara importir kedelai di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Yang menjadi kontroversi pada bulan lalu bukan soal El Nina di Amerika Selatan. Namun, Mendag M Lutfi menyebut babi di China juga memberi "peran" atas kurangnya pasokan kedelai ke Indonesia.
Mendag M Lutfi menyebut ada lima miliar babi di peternakan China diberi pakan kedelai. Alasan ini sempat jadi pembahasan panas di media sosial karena Kementerian Perdagangan dinilai hanya cari-cari alasan terkait kelangkaan kedelai.
Mafia Minyak Goreng
Terbaru, pernyataan Mendag M Lutfi kembali jadi sorotan. Pernyataan ini berkaitan dengan kelangkaan minyak goreng di Tanah Air. Kementerian Perdagangan disebutnya tak bisa mengontrol adanya mafia dan spekulan minyak goreng, yang melakukan penimbunan.
Berita Terkait
-
KPPU Diminta Selidiki Dugaan Monopoli Kartel Bisnis Minyak Goreng di Indonesia
-
PT Wilmar Kalbar Produksi 500 Ton CPO per Hari, 70 Persennya akan Disalurkan untuk Kebutuhan Migor Masyarakat Kalbar
-
Pamer Diberi Aneka Jajanan dan Minyak Goreng saat Ngambek ke Pacar, Malah Dapat Saran Jenius yang Bikin Ngakak
-
Wakil Ketua Komisi VI Dukung Pemerintah Subsidi Minyak Goreng Curah HET Rp14.000 per Liter
-
Lebih Bela Pengusaha daripada Rakyat, DPR Kritik Telak Mendag Lutfi: Kebijakannya Cuma Macan Kertas!
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing