Suara.com - Massa aksi dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) telah berada di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (28/3/2022). Ratusan mahasiswa dari berbagai universitas itu berunjuk rasa menyampaikan sejumlah tuntutan mulai dari stabilitas harga bahan pokok hingga menolak penundaan Pemilu 2024.
Pantauan di lokasi, massa aksi tiba sekitar pukul 12.00 WIB. Sedianya, massa BEM SI mengagendakan aksi unjuk rasa berlangsung pukul 10.00 WIB di kawasan Istana Negara.
Saat ini, massa sedang berorasi terkait sejumlah tuntutan yang mereka serukan. Mulai dari mendesak pemerintah menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok hingga tetap menyelenggarakan Pemilu 2024.
"Pertama kami ingin pemerintah menjaga stabilitias harga pangan di Indonesia. Kelangkaan minyak goreng misalnya yang menyulitkan masyarakat," kata perwakilan massa aksi dari Universitas Riau, Khairul.
"Di samping itu ada pula wacana penundaan Pemilu dan wacana tiga periode," sambungnya.
Khairul mengatakan, total ada 13 Universitas yang tergabung dalam BEM SI telah hadir di lokaso. Dia mengklaim, jumlah massa yang hadir mencapai seribu.
"Total ada 13 kampus yang sudah hadir dan kira-kira ada seribu massa," beber dia.
Sebelumnya, Koordinator BEM SI, Lutfhi Yufrizal mengatakan, estimasi massa yang akan turun ke jalan diperkirakan mencapai 500 orang. Kekinian massa sedang bergerak menuju titik kumpul.
"Estimasi 500 massa," kata dia saat dikonfirmasi.
Baca Juga: Ratusan Mahasiswa Bergerak ke Istana Negara Hari Ini, Polisi: Aman Belum Ada Pengalihan Arus Lalin
Pantauan di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, hingga pukul 10.27 WIB, massa belum terlihat. Sedangkan, sejumlah mobil aparat kepolisian telah bersiaga di kawasan Patung Kuda.
Terlihat ada dua unit mobil water cannon, dua unit truk, dan beberapa mobil dari Korps Brimob. Sementara itu, arus lalu lintas masih terpantau lancar.
Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Purwanta mengatakan, penutupan jalan bersifat tentatif dan pengalihan arus berjalan secara normal.
"Aman belum ada rencana pengalihan di normalkan saja," kata dia.
Berita Terkait
-
Ratusan Mahasiswa Bergerak ke Istana Negara Hari Ini, Polisi: Aman Belum Ada Pengalihan Arus Lalin
-
BEM SI Tunggu Respons Istana soal 12 Tuntutan Lewat Buku Jokowi Last Season
-
Demo Tujuh Tahun Jokowi, Moeldoko Terima Dokumen 12 Tuntutan BEM SI
-
Temui BEM SI Demo di Kawasan Patung Kuda, Moeldoko Ajak Dialog di Kantornya
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah