Suara.com - Pihak Kantor Staf Presiden (KSP) menemui massa aksi dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang menggelar unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (28/3/2022) sore.
Perwakilan KSP menjumpai massa mahasiswa guna mendengar tuntutan dalam aksi kali ini, mulai dari pemenuhan kebutuhan pokok hingga penolakan penundaan Pemilu 2024.
Pantauan Suara.com, perwakilan KSP tiba di balik kawat berduri yang dipasang kepolisian, tepatnya dibawah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) pada pukul 17 .30 WIB. Dalam persamuhan itu, perwakilan BEM SI menyampaikan sejumlah tuntutan yang merujuk pada hasil kajian.
Kepada wartawan di lokasi, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Wandy Tuturoong, mengatakan pihanya telah mendengar semua tuntutan massa aksi. Mulai dari kelangkaan minyak goreng, Ibu Kota Negara, hingga soal konstitusi.
Tuntutan itu, kata Wandy, akan disampaikan kepada Kepala Staf Presiden, Moeldoko. Dari Moeldoko, tuntutan itu akan langsung diteruskan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya kira kami sudah mendengarkan semuanya dan kami tentu pemerintah sedang menyiapkan berbagai kebijakan soal itu, saya kira sudah cukup mendengarkan itu nanti kami sampaikan kepada pimpinan," ucap Wandy di lokasi.
Wandy melanjutkan, Moeldoko selaku Kepala Staf Presiden memintanya secara langsung untuk menemui massa aksi. Massa aksi, kata dia, memberi tenggat waktu selama 14 hari terkait tuntutan yang mereka sampaikan.
Terpisah, Koordinator BEM SI, Lufhfi Yufrizal dari atas mobil komando mengatakan, massa aksi kecewa lantaran Presiden Jokowi tidak menemui massa secara langsung.
Kepada massa aksi, Luthfi menyebut jika orang nomor satu di Indonesia itu enggan menemui rakyatnya.
Baca Juga: Geruduk Istana, BEM SI Desak Pemerintah Stabilkan Bahan Pokok hingga Tolak Penundaan Pemilu
"Hari ini kami katakan kecewa kepada Presiden Jokowi. Hari ini menjadi tanggung jawab orang yang menemui kita terkait 6 tuntutan kami. Kami kasih waktu 14 hari kawan-kawan, Hari ini kami sampaikan kecewa kepada Presiden Jokowi karena enggan menemui rakyatnya."
Pantauan di lokasi, massa membubarkan diri sekitar pukul 18.00 WIB. Massa secara tertib membubarkan diri tanpa adanya tindakan yang tidak diinginkan.
Sementara itu, polisi telah membuka kawat berduri yang membentang di bawah JPO. Kekinian, arus dari maupun mengarah ke Jalan Merdeka Barat telah terpantau lancar.
Berikut enam tuntutan massa BEM SI:
- Menuntut Pemerintah menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok.
- Mendesak Presiden untuk segera mencopot Menteri Perdagangan M. Luthfi.
- Menuntut Lembaga Negara untuk tetap menyelenggarakan pemilu 2024.
- Menolak segala upaya untuk mengubah pembatasan masa jabatan Presiden.
- Mendesak Jokowi untuk menunda dan mengkaji ulang UU IKN termasuk dengan pasal-pasal yang bermasalah (Pasal 9, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 23 dan Pasal 36) serta dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan, hukum, sosial, ekologi dan kebencanaan.
- Mendesak Jokowi-Ma’ruf untuk berkomitmen penuh dalam menuntaskan janji-janji kampanye di sisa masa jabatannya.
Berita Terkait
-
Tolak Pemilu Ditunda, BEM SI: Kami Siap Gantikan Kaum Tua yang Sudah Selesai Masa Jabatannya
-
Gagal Demo Di Istana, BEM SI: Kalau Nurut Saja, Nanti Kami Tidak Pernah Dekat Dengan Istana Rakyat
-
Geruduk Istana, BEM SI Desak Pemerintah Stabilkan Bahan Pokok hingga Tolak Penundaan Pemilu
-
Ratusan Mahasiswa Bergerak ke Istana Negara Hari Ini, Polisi: Aman Belum Ada Pengalihan Arus Lalin
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum