Suara.com - Vaksin Nusantara yang digagas oleh Terawan Agus Putranto, awalnya diciptakan untuk menjadi pilihan vaksin COVID–19. Sudah menuai polemik sejak awal pembuatannya, kini vaksin Nusantara kembali menjadi bahan pembicaraan setelah masuk ke dalam daftar alasan pemecatan Terawan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Seperti diketahui, vaksin Nusantara ini masih menjadi perdebatan yang belum menemui titik temu. Dikatakan pula, Mantan Menteri Kesetahan (Menkes) ini telah melakukan promosi terhadap vaksin Nusantara sebelum penelitiannya selesai.
Lantas seperti apakah perkembangan mengenai vaksin Nusantara yang telah digagas Terawan Agus Putranto sejak akhir 2020 itu? Berikut faktanya:
1. Penggunaannya belum mendapat persetujuan BPOM
Sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang mempunyai tugas untuk mengawasi peredaran Obat dan Makanan, BPOM RI masih belum memberi izin untuk vaksin Nusantara digunakan. Bahkan, pihaknya juga mengkritik pembuatan Vaksin Nusantara ini yang tidak memenuhi cara pengolahan dan praktik laboratorium yang baik.
2. Melanggar kaidah klinis
Tercatat vaksin Nusantara tidak memenuhi syarat Cara Uji Kinik yang Baik (CUKB), tidak terpenuhi syarat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), tidak terpenuhinya Good Laboratory Practice, tidak terpenuhinya syarat Proof of concept, serta terdapat lokasi penelitian antara etik dan pelaksanannya.
3. Sudah disuntikkan ke kalangan elite negara
Salah satu tokoh yang baru–baru mendapat suntikan vaksin Nusantara adalah Prabowo Subianto. Ia mendapat suntikan vaksin pada 13 Januari 2022.
Baca Juga: Dijerat Sanksi Terberat, Ini 4 Indikasi Dokter Terawan Tidak Patuh Putusan IDI
Selain dirinya, beberapa tokoh yang mendapat vaksin nusantara diantaranya, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, Siti Fadhilah Supari, Sufmi Dasco, dan Adian Napitupulu. Sementara tokoh yang pertama mendapat suntikan vaksin Nusantara ini adalah Aburizal Bakrie.
4. Vaksin Nusantara diklaim murah
Sebagai vaksin yang dibuat dan bahannya berasal dari perusahaan lokal Indonesia, biaya produksi vaksin ini tidak membutuhkan biaya besar, bahkan cenderung kecil. Selain itu, vaksin ini dapat dibuat di tempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, klinik, maupun laboratorium pemeriksaan.
Dengan harga murah, Vaksin Nusantara ini mudah beradaptasi untuk pantgen yang baru, misalnya virus yang mengalami mutase.
Demikianlah ulasan mengenai 4 fakta mengenai Vaksinasi Nusantara yang kini kembali menjadi pembicaraan hangat setelah masuk sebagai alasan pemecaran Terawan Agus Putranto dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Kontributor : Agung Kurniawan
Berita Terkait
-
Dijerat Sanksi Terberat, Ini 4 Indikasi Dokter Terawan Tidak Patuh Putusan IDI
-
Jejak Karier Terawan, Dokter Pertama Berpangkat Militer Tertinggi yang Dipecat IDI
-
Daftar 4 Pejabat Negara yang Pernah Jadi Pasien 'Cuci Otak' Dokter Terawan, Semuanya Memuji dan Langsung Sehat
-
IDI Jadi Rumah Kedua, Terawan: Apakah Saya Masih Boleh Nginep Atau Diusir ke Jalan?
-
Kritik IDI, Siti Fadilah Tanya Nasib Terawan: Apa Nanti Namanya Dukun Kan Enggak Lucu
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Viral Brutal! Anak Polisi Hajar Wakil Kepsek di Ruang BK SMA Sinjai, Ayah Hanya Menonton?
-
Riwayat Pendidikan Gibran di KPU Jadi Sorotan, Masa SMA Ditempuh 5 Tahun
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Endus Aliran Duit Haram Sampai ke Meja Dirjen, Hilman Latief Dicecar 11 Jam
-
Siswi MTS Cipayung Gantung Diri Akibat Bullying, Menteri PPPA: Anak Butuh Ruang Aman untuk Curhat
-
5 Fakta Dugaan Skandal Panas Irjen Krishna Murti dan Kompol Anggraini Berujung Mutasi Jabatan
-
Ribuan Siswa Keracunan MBG, Warganet Usul Tim BGN Berisi Purnawirawan TNI Diganti Alumni MasterChef
-
Detik-detik Mengerikan Transjakarta Hantam Deretan Kios di Jaktim: Sejumlah Pemotor Ikut Terseret!
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?