Suara.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir melakukan penandatanganan kerja sama antara Kementerian Pertahanan (Kemhan) dengan holding BUMN Industri Pertahanan atau Defend ID di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/4/2022).
Selain dengan Defend ID, Kemhan juga melakukan penandatanganan kontrak dengan global partner.
"Penandatangan nota kesepahaman antara Kementerian Pertahanan dan Kementerian BUMN. Dalam hal dukungan BUMN industri pertahanan untuk kemandirian alat peralatan pertahanan dan keamanan," kata Prabowo sebagaimana dikutip melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu.
Kerja sama yang disepakati antara Kemhan dengan Defend ID serta global partner ialah:
a. Kontrak pengadaan 13 unit radar GCI dan pendukungnya antara PT LEN Industri (Persero) dan Kemhan
b. Kontrak pengadaan munisi kaliber kecil antara PT Pindad dan Kemhan
c. Kontrak MRO modelisasi 12 unit pesawat C130 antara PT Dirgantara Indonesia dan Kemhan
d. Kesepakatan models used for airlines' maintenance, repair and overhaul (MRO) dan peningkatan kemampuan serta modernisasi kapal perang TNI AL sebanyak 41 kapal perang antara PT PAL Indonesia dan Kemhan senilai USD 1,1 miliar
e. Head of Agreement Teknologi Elektronika Pertahanan antara PT LEN Industri dan Thales International SAS Prancis
f. MoU untuk produksi bersama produk armoured amphibious assault vehicle antara PT Pindad dan FNSS Savunma Sistemleri Turki
Sebelumnya, Prabowo juga menjelaskan bahwa Defend ID menjadi bagian dari upaya pemerintah Indonesia untuk membangun dan mendukung program yakni pembentukan perusahaan induk pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri. Defend ID sendiri terdiri dari lima perusahaan BUMN di bidang industri pertahanan yakni PT LEN Industri sebagai induk holding, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia serta PT Dahana.
Prabowo berharap dengan adanya holding BUMN industri pertahanan tersebut bisa meningkatkan kemampuan komponen dalam negeri menjadi 50 persen khususnya untuk teknologi-teknologi kunci.
"Dan untuk menjadi industri 50 terbesar di dunia dalam bidang industri pertahanan pada 2024."
Berita Terkait
-
Tidak Lihat Ada Masalah, Jokowi Sebut Penyaluran BLT Minyak Goreng Berjalan Baik
-
Pejabat Kemendag Jadi Tersangka Ekspor CPO, Jokowi: Usut Tuntas Mafia Minyak Goreng, Ungkap Siapa Yang Bermain
-
Cerita Jokowi dan Prabowo Belanja Bareng Beli Blangkon Raja Madura, Jokowi Langsung Pakai, Prabowo Awalnya Ragu
-
Silaturahmi pada Habib Luthfi, Prabowo Subianto Diberi Pesan Ini
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Apa Konflik di Sudan? Ini 5 Fakta Kondisi Terkini di Sana
-
Jakarta Masuk Puncak Musim Hujan, BMKG Siapkan Modifikasi Cuaca
-
Soal Proyek Whoosh, Hasto Beberkan Megawati Pernah Pertanyakan Manfaat untuk Rakyat
-
Respons Santai Roy Suryo ke Relawan Jokowi: Ijazahnya Bohong, Polda Tak akan Berani Maju
-
Soal Rencana Pemberian Gelar Pahlawan ke Soeharto, PDIP Singgung Catatan HAM
-
Roy Suryo di Ujung Tanduk? Polda Gelar Perkara Ijazah Jokowi, Projo: Dia akan Tersangka
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 2 November 2025: Waspada Hujan Petir di Sejumlah Kota
-
Megawati Singgung Soal Gelar Pahlawan: Jangan Asal Kasih, Harus Hati-Hati!
-
Kematian Janggal Jaksa Agung Lopa: Sebulan Gebrak Koruptor Kakap, Berakhir Tragis di Tanah Suci
-
Baharuddin Lopa: Jaksa Agung Pemberani Usut Kasus Soeharto Hingga Koruptor Kelas Kakap