Suara.com - Tragedi sejarah baru saja menghampiri Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Bekas tembok Keraton Kartasura dibongkar oleh 'pemilik barunya' untuk dibangun kos-kosan. Aksi ini tentu memicu kemarahan dari publik, pemerintah maupun pemerhati sejarah yang berharap peninggalan Amangkurat II itu tetap dilestarikan sebagai cagar budaya. Ternyata ada fakta ironis di balik pembongkaran tembok Keraton Kartasura ini
Berikut sejumlah fakta tembok Keraton Kartasura yang dirobohkan pemilik barunya.
1. Cikal Bakal Keraton Solo
Sebelum berada di Desa Sala, Pemerintahan Mataram berada di Keraton Kartasura yang berada di Desa Krapyak Kecamatan Kartasura, Sukoharjo. Keraton Kartasura didirikan Amangkurat II sekitar tahun 1.600-an setelah meletusnya pemberontakan Trunajaya di Plered. Ketika itu dia memindahkan Keraton Mataram dari Plered ke Wonokarto yang kemudian disebut Kartasura.
Beberapa puluh tahun Keraton Kartasura berdiri, mengalami pasang surut dengan terjadinya perang saudara. Pada tahun 1740 meletus geger pecinan di Batavia yang kemudian merembet ke Semarang dan Solo. Pada tahun 1743 terjadi geger pecinan yang melanda Keraton Kartasura. Pada waktu itu sebenarnya Susuhunan Paku Buwono (PB) II mendukung pasukan-pasukan China yang dipimpin Kapiten Sepanjang.
Pada 17 Februari 1745 penanggalan Masehi atau 14 Suro 1670 terjadi Boyong Kedhaton (perpindahan) keraton dari Kartasura ke Surakarta. Dalam Boyong Kedhaton tersebut rombongan melewati Jalan Slamet Riyadi kemudian Laweyan. Sesampainya di Pagelaran Surakarta, PB II mengucapkan maklumat. Dipindahnya Keraton Kartasura ke Surakarta, bukan hanya kondisi Keraton Kartasura rusak. Tapi dulu sudah pernah diduduki musuh, dalam arti pamor atau wahyunya sudah hilang.
2. Beli Tanah dari Warga Lampung
Pembongkaran bermula saat MKB, 45, warga Pucangan, Kartasura, membeli tanah di kawasan bekas Keraton Kartasura seluas 682 meter persegi dari seorang warga Lampung pada Maret 2022. Harganya sekitar Rp850 juta. Pada Senin, (18/4/2022), MKB mulai melakukan pembongkaran tembok keraton dengan excavator untuk membuat akses truk pengangkut material, termasuk memulai melakukan pembersihan lahan.
3. Tembok Barat Ambrol
Baca Juga: Tinjau Kerusakan Pagar Bekas Keraton Kartasura, Dirjen Kebudayaan: Ini Bagian Situs yang Lebih Besar
Pembongkaran tembok sisi barat keraton mulai dilakukan 21 April 2022. Panjang pembongkaran 6,4 meter lebar 2 meter dan tinggi 3,25 meter. Kejadian itu akhirnya diketahui Kabid Kebudayaan Pemkab Sukoharjo pada Jumat pagi (22/4/2022) kemarin. Pemkab selanjutnya mengadakan pengecekan dan berkoordinasi dengan kepolisian terkait kejadian pembongkaran itu.
4. Untuk Bangun Kos-kosan
Usut punya usut, pemilik baru nekat membongkar tembok Kraton Kartasura menggunakan alat berat dengan alasan ingin membangun kos-kosan. Bangunan situs bersejarah itu dibongkar untuk kepentingan pembuatan jalan menuju ke rumah kos. Pemilik mengklaim upaya pembongkaran sudah diketahui RT setempat.
5. Bupati Sukoharjo Geram
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, menyayangkan tindakan sembrono yang mengakibatkan kerusakan tembok Keraton Kartasura. Dia menilai pemilik lahan seharusnya lebih dulu mempelajari status tembok tersebut sebelum membongkarnya. Etik juga menyebut alasan pemilik yang sebatas membersihkan agar lebih menarik tak masuk akal.
6. Polisi Periksa 6 Saksi
Berita Terkait
-
Tinjau Kerusakan Pagar Bekas Keraton Kartasura, Dirjen Kebudayaan: Ini Bagian Situs yang Lebih Besar
-
Tembok Pagar Bekas Keraton Kartasura Dirobohkan, Pemerhati Budaya Sentil Pemerintah Soal Sosialisasi Cagar Budaya
-
Heboh Tembok Pagar Bekas Keraton Kartasura Dijebol Alat Berat, Gibran: Itu Ngawur!
-
Soal Jebolnya Pagar Bekas Keraton Kartasura, BPCB: Siapa yang Merusak Kita akan Tuntut Secara Pidana
-
Bupati Sukoharjo Berang Tembok Bekas Keraton Kartasura Dirobohkan, Minta Asal-usul Sertifikat Ditelusuri
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun