Suara.com - Keberadaan Partai Mahasiswa Indonesia yang telah terdaftar dalam Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menjadi polemik. Partai yang diketuai sosok bernama Eko Pratama dianggap telah mencoreng nama "Mahasiswa".
Partai Mahasiswa Indonesia mulai dibicarakan setelah disebut wakil ketua DPR RI, Sufmi Dasco. Dia menyebut partai ini dalam audiensi dengan perwakilan massa demonstrasi mahasiswa dan buruh pada 21 April 2022 lalu.
Ternyata, Partai Mahasiswa Indonesia ini sudah terdaftar sebagai satu dari 75 partai politik di Indonesia. Partai ini terdaftar pada urutan ke-69 dalam surat penyampaian data partai politik yang telah berbadan hukum berkop Kemenkumham, nomor M.HH-AH.11.04-19, tertanggal 17 Februari 2022.
Partai ini berkantor di Jalan Duren Tiga Raya 19D, Duren Tiga, Pancoran Jakarta Selatan. Selain Eko Pratama, ada nama Mohammad Al Hafiz sebagai sekjen, Muhammad Akmal Mauludin sebagai bendahara umum. Lalu ada Teguh Stiawan sebagai ketua mahkamah serta Davistha A. Rican sebagai anggota mahkamah.
Meski sudah terdaftar secara resmi, Partai Mahasiswa Indonesia tak otomatis bisa ikut Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Ada sejumlah verifikasi yang akan dilakukan untuk sebuah partai diputuskan bisa ikut pada Pemilu 2024 atau tidak.
Polemik kemudian muncul setelah Partai Mahasiswa Indonesia terdengar oleh publik. Namun, yang menjadi polemik bukan masalah bisa ikut Pemilu 2024 atau tidak. Polemiknya adalah penggunaan nama "mahasiswa" dalam sebuah partai.
Latar Belakang Eko Pratama
Eko Pratama merupakan sosok utama yang disorot atas berdirinya Partai Mahasiswa Indonesia. Selama ini, Eko dikenal sebagai seorang mahasiswa dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
Ia juga dikenal sebagai koordinator pusat BEM Nusantara. Status ini disandangnya saat temu nasional XII BEM Nusantara 2021. Namun begitu, BEM Nusantara bukan versi Eko Pratama saja. Ada juga BEM Nusantara dengan koordinator pusatnya adalah Dimas Prayoga.
Baca Juga: 6 Fakta Partai Mahasiswa Indonesia, Sudah Terdaftar di Kemenkumham
Eko Pratama pernah jadi sorotan di kalangan mahasiswa pada 8 April lalu. Kala itu, dia bertemu dengan ketua dewan pertimbangan presiden (Wantimpres).
Adanya pertemuan ini yang kemudian memunculkan dugaan bahwa Wiranto berada di balik Partai Mahasiswa Indonesia. Namun, dugaan ini sudah dibantah Eko Pratama. Dia menyebut Partai Mahasiswa Indonesia dibentuk untuk menyuarakan aspirasi.
Dugaan Memecah Kekuatan
Namun, tak banyak yang langsung percaya begitu saja. Justru kini banyak kalangan mulai menyoroti keberadaan Partai Mahasiswa Indonesia secara mendadak.
Pengamat Politik sekaligus Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedillah Badrun menilai, keberadaan Partai Mahasiswa Indonesia justru punya potensi memecah belah. Apalagi belakangan ini para mahasiswa kencang mengkritik kebijakan pemerintah.
"Pada titik ini, keberadaan partai mahasiswa berpotensi tinggi memecah belah mahasiswa. Artinya bisa saja sengaja dibuat untuk memecah konsentrasi mahasiswa yang sedang melawan pemerintah," kata Ubedillah, Minggu (24/4/22).
Berita Terkait
-
6 Fakta Partai Mahasiswa Indonesia, Sudah Terdaftar di Kemenkumham
-
Heboh Partai Mahasiswa Indonesia, Begini Cara dan Syarat Bikin Parpol
-
Mahasiswa KKNT 141 UPNVJT Membantu Realisasi RT Keren di Plosokerep Blitar
-
PPP Wanti-wanti Munculnya Partai Mahasiswa: Bisa Raih Simpati Masyarakat? Itu Ujian
-
Profil Ketum Partai Mahasiswa Indonesia Eko Pratama, Eks Wapres BEM Calon Dokter Hewan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago
-
Surat Pemakzulan Gibran Tidak Mendapat Respons, Soenarko Curigai Demo Rusuh Upaya Pengalihan Isu