Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamakan Bupati Bogor Ade Yasin dalam operasi tangkap tangan (OTT) dan 11 orang lainnya. Belasan orang yang ikut ditangkap itu merupakan beberapa pejabat dan ASN Pemerintah Kabupaten Bogor serta beberapa BPK perwakilan Jawa Barat.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan dalam OTT, pihaknya menemukan uang dalam pecahan rupiah. Adapun pihaknya masih menghitung dan mengkonfirmasi kepada 12 orang yang ditangkap.
"Dalam kegiatan tangkap tangan dimaksud juga ditemukan uang dalam pecahan rupiah yang jumlahnya hingga kini masih dihitung dan dikonfirmasi kembali kepada pihak-pihak yang ditangkap," ujar Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/4/2022).
Ali Fikri menuturkan 12 orang yang ditangkap KPK terkait kasus dugaan suap pengurusan temuan laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Bogor.
"Terkait dugaan suap pengurusan temuan laporan keuangan Pemkab Bogor," katanya.
Tak hanya itu, Ali Fikri menyebut 12 orang yang ditangkap tersebut termasuk Ade Yasin masih dalam pemeriksaan dan klarifikasi secara maraton di Gedung Merah Putih KPK.
"Saat ini seluruh pihak masih dilakukan pemeriksaan dan klarifikasi secara maraton di Gedung Merah Putih KPK," papar dia.
Lebih lanjut, Ali Fikri menyebut KPK akan menyampaikan perkembangan selanjutnya terkait kasus OTT Bupati Bogor Ade Yasin.
"Perkembangan akan kembali disampaikan," katanya.
Sita Uang OTT Bupati Ade Yasin
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Bogor Ade Yasin di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. OTT terhadap Bupati Ade dan sejumlah orang itu dilakukan KPK sejak Selasa kemarin hingga pagi tadi.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengatakan pihaknya mengamankan sejumlah uang dalam OTT tersebut. Namun ia tak merinci berapa uang yang ditemukan dalam OTT.
"KPK sedang melakukan giat tangkap tangan di wilayah Bogor Jawa Barat, telah mengamankan beberapa pihak dari pemda kab bogor, pemeriksa BPK dan Rekanan serta sejumlah uang serta barang bukti lainnya," ujar Nurul kepada wartawan, Rabu (27/4/2022).
Berita Terkait
-
Tangkap 12 Orang, KPK Sebut Bupati Ade Yasin dkk Terlibat Suap Kepengurusan Laporan Keuangan Pemkab Bogor
-
KPK Tangkap 12 Orang yang Terjaring Operasi Tangkap Tangan, Termasuk Bupati Bogor Ade Yasin
-
Bupati Bogor Ade Yasin Miliki Mobil Mewah dan Total Harta Rp 4 Miliar
-
Bupati Bogor Ade Yasin Kena OTT KPK, Legislator Gerindra Minta Roda Pemerintahan Tak Berhenti
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Polisi Sita Buku dan Dokumen dari Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Jakarta, Apa Relevansinya?
-
Dilimpahkan ke Kejari, Nadiem Makarim Ucapkan Salam Hormat kepada Guru di Hari Pahlawan
-
Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ketua MPR Ingatkan Pencabutan TAP MPR Anti-KKN
-
Fokus Baru KPK di Proyek Whoosh: Bukan Pembangunan, Tapi Jual Beli Lahan yang Bermasalah!
-
Misteri Pelaku Bom SMAN 72: Kenapa Dipindah ke RS Polri dan Identitasnya Dirahasiakan?
-
Tangis Haru 32 Tahun: Kisah Marsinah, Buruh Pabrik yang Dibunuh, Kini Jadi Pahlawan Nasional
-
Terungkap! Sebelum Ledakan di SMAN 72, Pelaku Tinggalkan Pesan Misterius di Dinding Kelas
-
Ironi Pahlawan Nasional: Marsinah, Korban Orde Baru, Kini Bersanding dengan Soeharto
-
Apa Risiko Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto?
-
KPK Soal Kasus Whoosh: Ada yang Jual Tanah Negara ke Negara