Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut pemilihan nama Jakarta International Stadium (JIS) adalah hal yang biasa saja. Ia menyamakannya dengan bangunan ikonik lainnya seperti Monumen Nasional (Monas) hingga Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Pemilihan kata Jakarta disebutnya mewakili lokasi dan warga yang memilikinya. Lalu Internasional dipilih karena memang stadion ini dibuat untuk kelas tingkat dunia.
"Jadi itu nggak ada suatu yang luar biasa. memang sesuai tempatnya di Jakarta, tempatnya sekelas internasional dan itu adalah stadium (stadion)," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/5/2022).
Karena itu, ia menyebut pemilihan nama Jakarta International Stadium tidak disengaja demi unsur filosofi tertentu. Pemilihan tiap kata tidak berdasarkan pertimbangan khusus.
"Jadi nggak usah diperdebatkan soal nama, apakah JIS atau lainnya. Jadi nggak ada filosofi dan lainnya, itu suatu yang biasa saja," jelasnya.
Politisi Gerindra ini menyebut cara pemilihan nama ini juga dipakai untuk Monas. Begitu juga dengan Taman Impian Jaya Ancol dan TMII.
"Seperti Monas namanya, kenapa Monas dulu ya karena namanya monumen tingkat nasional, ya namanya monumen nasional, Monas kan gitu," tuturnya.
"Apalagi? Ancol ya karena letak ya di Ancol. Apalagi? Taman Mini Indonesia Indah ya karena itu. Jadi suatu yang biasa saja," tambahnya memungkasi.
Sebelumnya, anggota DPRD DKI Jakarta fraksi Gerindra, Syarif juga meminta agar penamaan Jakarta International Stadium (JIS) juga ditambahkan bahasa Indonesia. Pasalnya, jika hanya menggunakan bahasa asing saja maka akan melanggar aturan.
Baca Juga: Minta Anies Kembalikan Nama JIS Jadi Stadion BWM, PDIP: Harus Bangga Bahasa Persatuan
Syarif mengatakan memang sesuai Undang-udang nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, bahasa Indonesia harus digunakan untuk penamaan jalan, bangunan atau gedung, kompleks perdagangan, dan lainnya selama dimiliki oleh warga negara atau badan hukum Indonesia.
"Setiap bangunan yang dibangun negara menggunakan bahasa indonesia itu Undang-undang bunyinya wajib, itu berarti ya kepala daerah kan kewajibannya menjalankan peraturan undang-undang yang berlaku," ujar Syarif saat dihubungi, Selasa (10/5/2022).
Syarif memang mengakui penamaan bahasa asing lebih mudah diingat ketimbang bahasa Indonesia. Namun, karena aturan sudah menyatakan demikian, maka Gubernur Anies Baswedan harus menambahkan nama lain yang berbahasa Indonesia.
"Ya di banyak tempat banyak yang pakai bahasa Inggris. Ya saya sama berpendapat dengan ombudsman itu dua bahasa lah, misal JIS tetap, di bawahnya bahasa Indonesia," ucapnya.
Syarif juga menyebut tidak ada celah untuk tidak mengikuti aturan penamaan stadion itu. Ia pun mengusulkan agar Anies segera mengambil inisiatif untuk mengganti nama JIS.
"Iya saya mendorong pak anies untuk mematuhi undang-undang itu karena kewajiban Kepala Daerah adalah menjalankan undan-undang pemerintah daerah, salah satu pokoknya menjalankan perundang-undangan yang berlaku," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Antisipasi Hepatitis Akut, Pemprov DKI Jakarta Kaji Sekolah Online
-
Antisipasi Hepatitis Akut, Pemprov DKI Jakarta Kaji Kemungkinan Terapkan PJJ
-
Minta Anies Kembalikan Nama JIS Jadi Stadion BWM, PDIP: Harus Bangga Bahasa Persatuan
-
Hepatitis Akut di Jakarta Capai 21 Kasus, Wagub DKI Minta Anak-anak Jangan Dulu Main di Tempat Umum
-
Tak Sesuai Aturan, Anies Diminta Kembalikan Nama JIS Jadi Stadion BMW
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Masih Sebatas Usulan, Menteri HAM Ternyata Belum Sampaikan ke DPR soal Lapangan Demo
-
Integrasi Data dengan Dukcapil Percepat Proses Layanan BRI
-
Giliran Gen Z Timor Leste Demo! Dipicu Pembelian Toyota Prado untuk Anggota DPR
-
Bursa Calon Menko Polkam: Sjafrie, Hadi, Tito, hingga Dudung, Siapa Pilihan Prabowo Gantikan BG?
-
Pemerintah Punya Target Besar, 8 Paket Kebijakan Ekonomi Jadi 'Jurus' Capai Pertumbuhan 5,2 Persen
-
Koalisi RFP: Draf RUU KUHAP Justru Jadikan Polisi 'Super Power', Harus Dibatalkan
-
Heboh Akun Instagram Tunjukkan Gaya Flexing Pejabat dan Keluarganya, Asal-Usulnya Dipertanyakan
-
Ustaz Khalid Basalamah Kembalikan Uang ke KPK, Terjebak Pusaran Korupsi Kuota Haji?
-
Kemensos Buka 'Pintu Ampun' 600 Ribu Rekening Bermasalah Bisa Terima Bansos Lagi, Ini Syaratnya
-
Interflour Gandeng Sekolah Vokasi IPB, Cetak Profesional Kuliner dan Bongkar Tren Kue Artistik 2025