Suara.com - Ketua Umum Partai Pelita Beni Pramula, menyoroti kehidupan politik kebangsaan yang nir- adab. Pasalnya kata Beni saat ini banyak pihak yang mudah menyematkan julukan yang tak pantas.
"Kami lihat saat ini mudah sekali bagi orang untuk menyematkan julukan-julukan yang tidak pantas kepada kelompok-kelompok yang bersebrangan dengan dirinya," ujar Beni dalam Pidato Pembukaan Rakernas Partai Pelita di Mercure Hotel, Ancol, Jakarta, Senin (16/5/2022).
Mantan Ketua Umum IMM itu juga menyoroti data tentang rendahnya tingkat kesopanan digital masyarakat Indonesia.
"Padahal, sejak dahulu kala bangsa lain mengakui keramahan bangsa Indonesia" ucap Beni.
Menurut dia, apa yang terjadi saat ini merupakan ekses lanjutan dari praktik nir-adab yang dilakukan pejabat publik.
"Apa yang terjadi saat ini adalah etika kebangsaan apalagi kenegarawanan tidak dimiliki kalangan elite politik yang cenderung mengedepankan kepentingan pribadi dan kelompok di atas kepentingan umum," papar Beni.
Ia pun menegaskan Partai Pelita sebagai partai baru menawarkan gagasan politik beradab yang membawa nilai kesantunan, keramahan dan kemanfaatan dalam satu napas perjuangan.
"Kami berupaya menghadirkan budaya politik beradab untuk menjadi pelita bagi kehidupan kebangsaan dan sekaligus pelita di segala kondisi yang menyertai masyarakat," kata Presiden Pemuda Asia Afrika tahun 2015-2021.
Untuk diketahui, Rakernas Partai Pelita diikuti oleh 34 DPW, DPD, MPW, DPP dan MPP dengan total peserta sebanyak 600 peserta. Juga sekaligus sebagai ajang optimalisasi dan konsolidasi organisasi menyambut Pemilu 2024.
Adapun Rakernas Partai Pelita dibuka oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Partai (MPP) Din Syamsuddin.
Dalam Rakernas Partai Pelita hadir pula Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Peneliti Senior LIPI Prof Siti Zuhro, Pengamat Politik dari Universitas Indonesia Rocky Gerung, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Ummat Buni Yani dan mantan komisioner KPU RI Chusnul Mariyah.
Berita Terkait
-
Tolak Ajakan Din Syamsuddin Masuk Partai Pelita, Gatot Nurmantyo: Saya Berkomittmen Tak Ada di Partai Mana Pun
-
Ajak Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Gabung, Ketum Partai Pelita: Jangan ke Partai Ummat
-
Wagub DKI, Gatot Nurmantyo, Rocky Gerung hingga Buni Yani Muncul di Rakernas Perdana Partai Pelita
-
Pengamat Bilang Partai Pelita Akan Coba Ambil Suara Anak Muda, Bakal Jadi Pesaing PSI
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Sultan B. Najamudin Turun ke Sawah, Serahkan Alsintan dan Benih Jagung untuk Petani Bengkulu
-
Pemerintahan Prabowo Genap Setahun, Kemenhub Fokus Konektivitas dan Keselamatan
-
Istana Segera Umumkan Struktur Komite Reformasi Polri: Pastikan Ada Nama Mahfud MD!
-
Pimpinan DPR Sudah Terima Surat, MKD Bakal Gelar Sidang Bahas Nasib Ahmad Sahroni hingga Uya Kuya?
-
Viral Tangis Ibu di Lampung: Anak Korban Bully, Sekolah Malah Memberhentikannya
-
Mendagri dan Kepala BNN Bahas Penguatan Sinergi Penanggulangan Narkoba
-
Polri Ungkap Modus Baru Narkoba: Obat Bius Legal 'Etomidate' Diubah Jadi Cairan Vape
-
Kesehatan Jadi Tameng? KPK Ungkap Alasan Belum Tahan Kusnadi di Kasus Korupsi Dana Hibah Jatim
-
9 TPU di Jakarta Selatan Penuh, Sistem Makam Tumpang Jadi Solusi Utama
-
Meme Bahlil Makin Menjadi-jadi Usai Diancam UU ITE, Underbow Golkar Polisikan Sejumlah Akun Medsos