Suara.com - Politikus dari sejumlah partai ramai-ramai mengkritik penunjukan Luhut Binsar Pandjaitan untuk mengurusi problem minyak goreng. Pemilihan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) itu dinilai bukan hal yang tepat.
Selain menunjukkan ketidakpercayaan pada pejabat lain, penunjukan Luhut dapat menimbulkan konflik kepentingan serta menambah beban sang menteri. Berikut sejumlah polemik yang muncul usai penunjukan Luhut untuk mengurusi minyak goreng.
Potensi Konflik Kepentingan
Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Deddy Yevri Sitorus menilai penunjukan Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP), untuk mengurusi sengkarut minyak goreng kurang tepat.
Dia menganggap kebijakan itu hanya akan menimbulkan isu konflik kepentingan. Hal itu lantaran Luhut dekat dengan sejumlah sosok dalam kasus minyak goreng.
“Sedikit banyak hal ini akan menimbulkan rumor negatif dalam penyelesaian kasus hukum yang sedang berjalan." kata Deddy dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (24/5/2022).
Disharmoni Kabinet
Selain itu, Deddy menilai penunjukan itu tidak sehat karena melangkahi wewenang sejumlah menteri terkait. Selama ini Presiden Jokowi kerap menunjuk Luhut sebagai solusi pamungkas atas beragam problem negara, alih-alih mendistribusikan tugas pada pejabat terkait.
Ia menilai keputusan Jokowi bisa membuat beban kerja Luhut menumpuk. Penunjukkan itu juga seolah membuat Luhut seperti satu-satunya sosok yang bisa menjadi solusi pemerintahan, sehingga berpotensi menimbulkan disharmoni di kabinet.
Ketergantungan Akut
Partai Demokrat menilai ada ketergantungan yang amat tinggi terhadap Luhut Binsar Panjaitan dalam kabinet pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin. Bahkan Luhut selama ini mendapat julukan “menteri segala urusan” hingga “Lord Luhut”.
Terbaru, Demokrat menyindir Luhut sebagai Menko Minyak Goreng karena diminta Jokowi mengurus permasalahan tersebut. Julukan tersebut dikatakan oleh Koordinator Juru Bicara, Herzaky Mahendra Putra.
Baca Juga: Terpopuler: Ada Merek Bir Dalam Sponsor Global Formula E Jakarta, Kecelakaan Maut di Pancoran
Rawan Langgar UU
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengkritik keras penunjukan Luhut untuk mengurus gejolak harga minyak goreng. Wakil Ketua Fraksi PKS di DPR, Mulyanto, bahkan menilai penunjukan tersebut berpotensi melanggar Undang-Undang Nomor 39 tahun 2008 tentang Kementerian Negara.
Mulyanto menegaskan UU tersebut sudah jelas mengatur tugas dan fungsi setiap kementerian secara definitif. Karena itu, ia menilai penunjukan Luhut seharusnya tidak bersifat asal tunjuk yang bersifat personal.
Mulyanto menilai pemerintah seharusnya mengikuti regulasi tentang Kementerian Negara agar pemerintahan berjalan solid dan harmoni. Ia mempertanyakan kenapa Jokowi tidak memberikan kewenangan tersebut kepada Airlangga Hartarto selaku Menko Perekonomian.
Kontributor : Alan Aliarcham
Berita Terkait
-
Terpopuler: Ada Merek Bir Dalam Sponsor Global Formula E Jakarta, Kecelakaan Maut di Pancoran
-
Luhut Turun Gunung Urus Minyak Goreng, Pengamat: Masalah Ini Makin Serius
-
Jokowi Janjikan Minyak Goreng Curah Jadi Rp 14.000 Dua Minggu Mendatang, Warganet: Tenan Ya Pak, Kami Screenshoot
-
Luhut Tawarkan Elon Musk Bangun Pabrik di Kalimantan Utara: Bisa Dapat Green Product
-
Ditunjuk Presiden Jokowi untuk Menyelesaikan Masalah Minyak Goreng, Luhut Binsar Pandjaitan akan Audit Perusahaan Sawit
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf