Suara.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) nampaknya serius untuk mengajukan gugatan terhadap ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden atau Presidential Threshold (PT) 20 persen ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan, gugatan sudah siap dilayangkan. Hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk dibawa ke MK.
"Kita sudah selesai sudah siap semuanya dengan segala argumentasinya kita sudah siapkan timingnya kami menunggu timing yang tepat," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/5/2022).
HNW mengatakan, PKS akan lebih dulu melihat perkembangan gugatan-gugatan terhadap PT 20 persen yang sudah diproses di MK. Khususnya yang menggugat untuk meminta agar dijadikan 0 persen.
"Sesudah katakan lah MK memutuskan terkait tuntutan kawan2 yang 0 persen itu. Kalau MK mengabulkan 0 persen kami juga setuju tapi kalau kemudian 0 persen terus ditolak sementara kami prihatin 20 persen ini menghadirkan pemilu yang membelah 2019 membatasi hadirnya para calon yang berkualitas tentu kami akan mengajukan alternatif," tuturnya.
Lebih lanjut, HNW mengatakan, PKS akan mengajukan materi gugatan yang lain jika gugatan 0 persen tidak dikabulkan oleh MK.
"Secara prinsip kami mendukung tetapi kami tentu mentemakan kalau ini terus ditolak begitu tentu kami harus mengajukan opsi yang lain. Nah opsi yang lain itu tunggu saja ketika kami akan mengajukan," katanya.
Rencana PKS
Sebelumnya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengajak elemen-elemen partai politik untuk menggugat ketentuan Presidential Threshold 20 persen. Menurutnya, adanya Presidential Threshold 20 persen hanya menjadi kendala.
Hal itu disampaikan Syaikhu dalam pidato penyampaikan gagasamnya di acara Milad ke-20 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (29/5/2022).
Syaikhu mengatakan, adanya PT 20 persen hanya jadi kendala memunculkan calon-calon pemimpin nasional. Parpol-parpol juga tak bisa melahirkan kadernya untuk diusung maju di Pilpres.
"Oleh karena itu sudah selayaknya lah kita sebagai elemen-elemen partai politik syukur-syukur dalam era kolaborasi yang pada hari ini kita bisa melakukan judicial review terhadap ketentuan presidential threshold 20 persen ini," kata Syaikhu.
Menurut Syaikhu, jika ambang batas pencalonan bisa diturunkan, maka bukan hanya memudahkan munculnya calon pemimpin tapi juga menghindari adanya polarisasi.
"Ini lah menjadi tugas kita semuanya Insya Allah kader struktur simpatisan Partai Keadilan Sejahtera Bapak Ibu pimpinan partai politik yang hadir dalam kesempatan ini menyaksikan pada PKS simpatisan PKS Insya Allah siap berkolaborasi melahirkan pemimpin-pemimpin capres cawapres pada tahun 2024," katanya.
Berita Terkait
-
Menohok! Pesan Gatot Nurmantyo ke Pihak yang Mau Gugat PT 20 Persen: Basi Lah, Bagaimana Kita Percaya MK Lagi?
-
Sebut Presidential Threshold 20% Sebagai Politik Kandang Babi untuk Kuasai Indonesia, Helmi Felis Dihujat Netizen
-
Tak Mau Lagi di Luar Pemerintahan, PKS: Kami Ingin Mengusung Bukan Lagi Mendukung
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Angka Putus Sekolah Pandeglang Tinggi, Bonnie Ingatkan Orang Tua Pendidikan Kunci Masa Depan