Suara.com - Pengamat Pendidikan Darmaningtyas berpandangan, Hari Lahir Pancasila 1 Juni seharusnya tidak ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Dia pun mempertanyakan Keputusan Presiden Joko Widodo Nomor 24 Tahun 2016 yang menetapkan 1 Juni sebagai hari libur nasional memperingati Hari Lahir Pancasila.
"Mohon maaf Pak Jokowi, apa ya urgensi dan relevansi peringatan Hari Kelahiran Pancasila kok pakai libur?" kata Darmaningtyas dalam perbincangan dengan Suara.com, Rabu (1/6/2022).
Menurutnya, terlalu banyak hari libur di bulan Mei. Ia pun membandingkan dengan negara lain yang lebih banyak bekerja daripada libur nasional.
"Terlalu banyak libur bulan Mei ini, bandingkan dengan negara-negara maju yang sedikit libur banyak kerja. Memperingati Kelahiran Pancasila mestinya justru dengan kerja keras dong pak bukan libur," lanjutnya.
Dia menjelaskan, Hari Lahir Pancasila sebaiknya diperingati secara hikmat melalui upacara bendera di sekolah maupun di setiap instansi baik pemerintahan maupun swasta.
"Ya kenapa harus libur? Bagi pegawai kantor, sekolah, dan kampus kan mestinya masuk mengadakan upacara dengan pakaian adat dan dengan bahasa lokal untuk merayakan keragaman. Peringatan Hari Lahir Pancasila justru akan berkesan kalo dengan aktivitas yang merayakan keragaman," tutur Darmaningtyas.
Diketahui, 1 Juni ditetapkan Presiden Jokowi sebagai hari libur nasional untuk memperingati Hari Lahir Pancasila melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016.
1 Juni dipilih berdasarkan gagasan tentang Pancasila sebagai dasar negara yang disampaikan Presiden Soekarno dalam rapat Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang digelar 1 Juni 1945 silam.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
Dugaan Cinta Terlarang Perwira Polisi dan Dosen Untag: AKBP B Dipatsus, Kematian DLV Masih Misteri
-
Jangan Takut Lapor! KemenPPPA Tegaskan Saksi dan Korban KBGO Tak Bisa Dituntut Balik
-
Gerak Dipersempit! Roy Suryo Cs Resmi Dicekal ke Luar Negeri di Kasus Ijazah Jokowi
-
KPK Serahkan Rp 883 Miliar Hasil Perkara Investasi Fiktif ke PT Taspen
-
Analis 'Tampar' Mimpi Kaesang di 2029: PSI Partai Gurem, Jokowi Sudah Tak Laku Dijual
-
Waspada! Menteri Meutya Ungkap Anak-Anak Jadi Sasaran Empuk Penipuan Belanja Online
-
'Lanjut Yang Mulia!' Momen 8 Terdakwa Demo Agustus 2025 Nekat Jalani Sidang Tanpa Pengacara
-
Pemkab Jember Siapkan Air Terjun Tancak Sebagai Destinasi Unggulan Baru
-
Gara-gara Pohon Mahoni 'Raksasa' Usia 1 Abad Tumbang, 524 Penumpang MRT Jakarta Dievakuasi
-
UU MD3 Digugat Mahasiswa Agar Rakyat Bisa Pecat DPR, Ketua Baleg: Bagus, Itu Dinamika