Suara.com - Bagaimana asal-usul dan sejarah Hari Tarwiyah dan Arafah sebenarnya? Sebagaimana diketahui bahwa dua hari ini jatuh sebelum Hari Raya Idul Adha.
Umumnya, umat Islam mengerjakan puasa sunnah di hari Tarwiyah dan Arafah. Tapi apakah anda tahu sejarah Hari Tarwiyah dan Arafah?
Pemerintah melalui Kementerian Agama telah menetapkan awal bulan Zulhijah 1443 H jatuh pada hari Jumat (1/7/2022). Keputusan tersebut berdasarkan sidang isbat yang berlangsung di kantor Kementerian Agama, Jakarta pada Rabu (29/6/2022).
Dengan ditetapkannya awal Zulhijah, umat muslim di Indonesia telah dipastikan bahwa akan memperingati Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijah yang pertepatan pada Minggu (10/7/2022) mendatang.
Selain diketahui sebagai Hari Raya Idul Adha, bulan Zulhijah merupakan puncak ibadah haji. Adapun tanggal 8 dan 9 Zulhijah yang dikenal sebagai hari Tarwiyah dan hari Arafah.
Dikutip dari NU Online, pada hari Tarwiyah dan hari Arafah, seluruh umat muslim yang melaksanakan ibadah haji berkumpul di tanah suci Mekkah. Lantas bagaimana sejarah hari Tarwiyah dan Arafah? Simak informasinya berikut ini.
Hari Tarwiyah
Hari Tarwiyah merupakan hari kedelapan bulan Zulhijah. Hari Tarwiyah ini memiliki makna merenung dan berpikir. Oleh karena itu hari Tarwiyah identik dengan keadaan berpikir dan merenung tentang peristiwa yang dipenuhi keraguan.
Pada hari Tarwiyah, jamaah haji mengumpulkan air yang banyak untuk diberikan kepada jamaah haji setelah merasakan lelah dan dahaga setelah menempuh perjalanan jauh ke Mekkah. Hal ini karena pada masa itu, sedikit sekali persediaan air dan sulitnya menemukan sumber air.
Baca Juga: Sejarah Mina, Daerah yang Punya Peran Penting dalam Ibadah Haji
Ada pula yang menyebutkan hari Tarwiyah karena Nabi Ibrahim AS bermimpi pada tanggal 8 ketika Allah SWT memerintahkannya untuk menyembelih anaknya, Ismail AS. Renungannya dinamakan sebagai Tarwiyah. Bagi umat muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji disunnahkan untuk puasa Tarwiyah.
Hari Arafah
Hari Arafah merupakan hari kesembilan di bulan Zulhijah. Kata Arafah diambil dari kata Arafa yang memiliki makna bau yang harum. Dilansir dari NU Online, ini artinya orang-orang yang melaksanakan ibadah haji menunjukkan bahwa orang ingin berobat kepada Allah SWT dan melepaskan seluruh kesalahan yang pernah diperbuat.
Dengan ini secara tidak langsung umat muslim mendapatkan surga Allah SWT dan kelak akan memiliki bau harum di surga. Pada hari Arafah, jamaah haji menuju padang Arafah untuk melakukan wuquf. Pelaksanaan wuquf dimulai dari terbenamnya matahari (waktu Zuhur) tanggal 9 Zulhijah hingga terbit fajar pada 10 Zulhijah.
Bagi umat muslim yang sedang tidak melaksanakan ibadah haji dapat berpuasa Arafah. Perintah melaksanakan puasa arafah ini sebagaimana dalam hadist Rasulullah SAW sebagai berikut.
"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu" (HR. Muslim, no. 1162)
Berita Terkait
-
Sejarah Mina, Daerah yang Punya Peran Penting dalam Ibadah Haji
-
Naib Amirul Hajj: Jemaah Rasakan Peningkatan Pelayanan
-
Delegasi Amirul Hajj Tiba di Arab Saudi, Bawa Dua Misi Untuk Haji 2022
-
Apa Saja Amalan 10 Hari Pertama Dzulhijjah? Ini Daftarnya
-
Biaya Haji Disebut Lebih Murah Berangkat dari Aceh, Ini Alasannya
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung