Suara.com - Kabar anak kiai Jombang yang menjadi buronan atas kasus dugaan pencabulan terhadap santriwati di Pondok Pesantren Sadiqiyah kian mencuat. Belakangan diketahui MSAT alias Bechi menguasai ilmu metafakta yang dijadikan sebagai modus mencabuli santriwati. Apa itu ilmu metafakta?
Diketahui, kasus pencabulan itu telah dilaporkan oleh aktivis perempuan sejak akhir tahun 2019 silam. Namun sayangnya, kasus tersebut masih jalan di tempat. Sebab, meskipun penyidik Ditreskrimum Polda Jatim telah menetapkan anak kiai Jombang tersebut sebagai tersangka, namun belum mampu menangkapnya.
Bahkan, Polda Jatim bersama dengan Polres Jombang, dibantu juga oleh Kodim 0814/Jombang, harus mengerahkan ratusan personel bersenjata lengkap, untuk menangkap anak kiai Jombang itu dan diajukan di meja hijau.
Pada tanggal 4 Januari 2022 lalu, Kejati Jatim telah menyatakan berkas perkara dugaan pencabulan, dengan tersangka telah lengkap atau P21. Namun penyidik Ditreskrimum Polda Jatim kesulitan mengeksekusinya untuk dilimpahkan ke Kejati Jatim.
Upaya untuk menjemput paksa tersangka di kediamannya, juga telah dilakukan oleh tim penyidik Ditreskrimum Polda Jatim, pada 12 Januari 2022, namun lagi-lagi gagal. Bahkan, tim penyidik Polda Jatim dihadang oleh ratusan massa pendukung anak kiai Jombang yang berjaga di depan pondok pesantren milik orang tua tersangka.
Usai berulang kali gagal dilakukan penjemputan paksa, Ditreskrimum Polda Jatim kemudian memasukkan tersangka MSA dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) atas dugaan kasus pencabulan santriwati, dan keberadaannya terus diburu. Hingga dilakukan upaya penangkapan pada hari Minggu (3/7/2022) lalu, namun lagi-lagi gagal.
MSAT Berhasil Ditangkap
Polda Jawa Timur akhirnya berhasil menjemput paksa pemilik nama lengkap Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi pada hari Kamis (7/7/2022) malam. Sekitar pukul 23.35 WIB, tampak iring-iringan kendaraan yang membawa MSAT meninggalkan Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Ploso. Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta membenarkan keberhasilan polisi meringkus MSAT tersebut.
Tersangka pencabulan itu telah menyerahkan diri kepada polisi sekitar pukul 23.00 WIB, setelah sejak Kamis pagi hingga hampir tengah malam, MSAT bersembunyi di kawasan pondok pesantren menghindari kejaran polisi. Saat ini, MSAT sudah dibawa ke Polda Jawa Timur untuk menjalani proses penegakan hukum atas kasus yang menjerat dirinya.
Baca Juga: DPO Pencabulan MSAT Nginap di Rutan Medaeng Sebelum Diserahkan ke Kejati Jatim
Apa itu Ilmu Metafakta yang Dipakai MSAT?
Kabar terbaru, tersangka MSAT alias Bechi diketahui memakai modus ilmu metafakta untuk melancarkan aksi bejatnya. Bechi mengklaim bahwa ilmu metafakta itu bisa ditransfer jika korbannya membuka bajunya.
Bechi memang terkenal memiliki ilmu metafakta, di mana ilmu inilah yang dijadikan modusnya dalam melakukan pencabulan hingga persetubuhan pada santriwatinya. Selain itu, Bechi juga dikenal sebagai anak band di mana foto-foto Bechi memainkan keyboard dan bersanding bersama salah satu musisi terkenal di Indonesia beredar di media sosial.
Pendamping korban, Nun Sayuti, menyebutkan bahwa ilmu metafakta yang diklaim Bechi merupakan ilmu kesaktian yang bisa menyembuhkan penyakit. Ilmu metafakta ini juga bisa mengabulkan keinginan sang pemilik hajat.
Berdasarkan informasi yang beredar, ilmu metafakta yang diajarkan oleh Bechi adalah ilmu kesaktian yang meliputi segala sesuatu, penyakit bisa sembuh, keinginan dengan menggunakan ilmu itu bisa tercapai.
Nun juga menyebutkan bahwa ilmu metafakta itu bisa disalurkan dengan berbagai cara. Salah satu yang paling terkenal adalah dengan musik, di mana musik metafakta ini bisa menyembuhkan penyakit karena diklaim bisa mengikat oksigen atau O2.
Berita Terkait
-
Drama Penangkapan Berakhir, DPO Pencabulan Santriwati Serahkan Diri Tengah Malam
-
Jadi Tersangka dan DPO Polisi, Denny Siregar Beri Julukan Putra Kiai Jombang: Buron Pencabul Santri
-
Anak Kiai Jombang Tersangka Pencabulan Santriwati Menyerah, Kapolda: Terimakasih kepada Semua Pihak
-
Polisi Tangkap Anak Kiai Jombang, Akhir Drama Perburuan DPO Pencabulan Santri di Pesantren Shiddiqiyyah
-
Santriwati di Depok Diduga Jadi Korban Kekerasan Seksual, Kemenag: Izin Operasional Ponpes Bakal Dicabut Jika Terbukti
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun