Suara.com - Dua senjata yang digunakan oleh Bharada E dan Brigadir J, yaitu pistol Glock 17 dan HS-9 tergolong dalam senjata organik dalam standar militer dan kepolisian dunia.
Pistol-pistol ini memiliki spesifikasi yang berbeda yang sama-sama tergolong sebagai striker fired gun.
Glock 17
Untuk pistol Glock 17 sendiri, Polri pernah mengungkap bahwa pistol jenis ini sudah menjadi bagian dari persenjataan kepolisian dan biasa digunakan sebagai senjata primer dalam sebuah pengamanan kegiatan atau event. Pistol ini terbuat dari bahan polymer sehingga lumayan ringan untuk ukuran sebuah senjata.
Glock 17 sendiri merupakan senjata produksi dari Austria. Dengan magasin berkapasitas 17 peluru, Glock 17 ini masih menjadi andalan bagi para punggawa Polri dan sering digunakan untuk memberikan tembakan peringatan jika terjadi suatu hal yang tak diinginkan.
Proyektil peluru yang berukuran 9 mm juga menjadikan pistol ini salah satu pistol dengan julukan "ringan dan cekatan" karena kemampuan kongkang yang simpel dan tak butuh waktu yang lama. Glock 17 juga termasuk dalam jajaran striker fired gun.
HS-9
Sedangkan, pistol yang digunakan oleh Brigadir J adalah jenis pistol HS-9 yang juga tergolong sebagai striker fired gun. Kemampuan pistol HS-9 ini juga tak kalah dari Glock 17. Dengan kapasitas magasin sebanyak 16 peluru, HS-9 ini juga termasuk senjata yang ringan dan cekatan.
Bentuk pistol ini memang menyerupai pistol pada umumnya, namun bingkai pistol yang didesain sedemikian rupa bisa membuat siapapun yang memegangnya memiliki kontrol penuh atas pistol tersebut sehingga meminimalisir peluru yang meleset. HS 9 sendiri diproduksi di Kroasia dan memiliki pengamanan triger.
Kejadian baku tembak yang menewaskan Brigadir J dinilai banyak orang sebagai suatu kelalaian dalam penggunaan senjata api.
Namun, pihak Polri pun mengungkap bahwa kepemilikan senjata bagi setiap anggota Polri merupakan salah satu SOP bagi setiap anggota walaupun pada akhirnya kepemilikan tersebut harus dipertanggungjawabkan.
Sebagai salah satu unsur keamanan dan pertahanan negara, Polri diminta untuk berusaha keras menyelesaikan masalah ini mengingat kejadian ini memakan korban jiwa yang merupakan anggota Polri itu sendiri, sehingga masyarakat menjadi lebih takut dan harus lebih waspada agar kejadian traumatis ini tidak terjadi lagi.
Kontributor : Dea Nabila
Tag
Berita Terkait
-
Brigadir J Tewas Penuh Misteri, Anggota Fraksi PDIP: Menodongkan Pistol Seharusnya Pengancaman Bukan Pelecehan
-
Penuh Misteri, Legislator PDIP Pertanyakan Motif Pelecehan Istri Kadiv Propam Di Kasus Tewasnya Brigadir J
-
Mengenal Pistol Glock 17 yang Dipakai Bharada E Untuk Menembak Brigadir J
-
Anggota DPR: Latar Belakang Tewasnya Brigadir J Harus Diusut Tuntas karena Penuh Misteri
-
Dua Wartawan Diduga Diintimidasi saat Meliput Kasus Penembakan Brigadir J, Polisi: Jangan Menduga-duga
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
Gempar Ciracas! Mahasiswi Ditemukan Tewas Mengenaskan di Indekos, Terduga Pelaku Masih Bawah Umur
-
Terungkap! Kopda FH, Oknum TNI Jadi Otak Pembunuhan Sadis Kacab Bank BUMN, Motifnya Segepok Uang
-
Viral Rektor UI Diteriaki 'Zionis', Buntut Undang Pembela Genosida Israel?
-
Pengamat: Prabowo Pimpin Langsung Komisi Reformasi Polri Agar Hasilnya Tak Mandul
-
Mendagri Tito Ingatkan Pemda Serius Identifikasi Kemiskinan: Bansos Harus Tepat Sasaran
-
Kronologi Kecelakaan Maut Rombongan Nakes di Bromo Tewaskan 8 Orang, Ini Daftar Korbannya
-
FSUI Ungkap Banyak Imam Masjid di Jakarta Belum Fasih Baca Al-Qur'an
-
Kematian Mahasiswa Unnes Penuh Kejanggalan, LPSK Turun Tangan Kantongi Bukti CCTV
-
Liburan Karyawan RS Jember di Bromo Berakhir Tragedi, 8 Orang Tewas Termasuk Satu Keluarga
-
Mabes TNI Batal Laporkan Ferry Irwandi, Pilih Dialog Demi Jaga Persatuan