Akun Twitter resmi Organisasi kesehatan Dunia (WHO) baru saja mengunggah informasi terkait dengan cacar monyet yang ditetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan dunia atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus yang menyebut bahwa ia melihat terdapat beberapa elemen mengapa wabah cacar monyet akhirnya ditetapkan sebagai PHEIC yang harus diwaspadai oleh beberapa negara.
Lantas, apa saja fakta-fakta WHO tetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
1. Kondisi PHEIC
Seperti telah disebutkan bahwa cacar monyet yang saat ini merebak di sejumlah negara oleh WHO ditetapkan sebagai Public Health Emergency of International Concern atau PHEIC.
PHEIC sendiri merupakan kondisi darurat yang disampaikan oleh WHO terkait sebuah kejadian luar biasa yang perlu diwaspadai oleh masyarakat internasional karena bisa mengancam kesehatan. Kondisi tersebut juga dilakukan sebelum sebuah penyakit ditetapkan sebagai pandemi.
2. Elemen Penetapan PHEIC
Seperti diketahui, Tedros sebagai Direktur Jenderal WHO diminta untuk mempertimbangkan lima elemen untuk memutuskan apakah wabah merupakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC).
Setelah melihat kasus cacar monyet yang saat ini semakin meningkat selama beberapa waktu terakhir, akhirnya membuat WHO mempertimbangkan elemen-elemen atau syarat yang membuat kondisi ini ditetapkan sebagai PHEIC.
Baca Juga: WHO Tetapkan Cacar Monyet Jadi Darurat Kesehatan dan Deretan Berita Populer Kanal Health Lainnya
Adapun lima elemen penetapan PHEIC adalah sebagai berikut.
- Pertama, virus cacar monyet sendiri saat ini telah merebak luas di sejumlah negara di dunia. Bukan hanya itu, penyakit tersebut juga sudah mulai terlihat di beberapa negara yang sebelumnya belum terjangkit.
- Kedua, cacar monyet juga telah memenuhi kriteria PHEIC yang dinilai darurat untuk keadaan internasional.
- Ketiga, cacar monyet belum mendapat kesepakatan atau saran yang diberikan oleh Komite Darurat.
- Keempat, informasi dan bukti yang didapat masih belum jelas sehingga masih banyak hal yang tidak diketahui.
- Kelima, kasus cacar monyet masih terus bertambah, hal tersebut ditakutkan akan berisiko menyebar secara internasional. Namun, meskipun penyebaran internasional sekarang tidak begitu besar, hal tersebut juga berpotensi mengganggu hubungan internasional antar negara.
3. Demi Kesehatan Masyarakat Dunia
Berdasarkan lima elemen yang dipertimbangkan oleh WHO tersebut terkait dengan keberadaan cacar monyet, WHO kemudian memutuskan cacar monyet dalam PHEIC demi kesehatan masyarakat dunia.
4. Merebak di 75 Negara dan Wilayah
Diketahui, Tedros menyebut keputusan status PHEIC ini berdasarkan rapat darurat bersama komite WHO. Dalam penjelasan di cuitan tersebut, WHO juga menyebut pada bulan Juni, kasus cacar monyet berjumlah 3.040 kasus yang tersebar di 47 negara dunia.
Sejak saat itu, wabah terus berkembang dan hingga saat ini, lebih dari 16.000 kasus yang dilaporkan dari 75 negara dan wilayah.
Tag
Berita Terkait
-
WHO Tetapkan Cacar Monyet Jadi Darurat Kesehatan dan Deretan Berita Populer Kanal Health Lainnya
-
WHO Tetapkan Cacar Monyet sebagai Kondisi Darurat Kesehatan atau PHEIC, Apa Bedanya dengan Pandemi?
-
WHO Tetapkan Cacar Monyet sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan
-
Derita Cacar Monyet Sekaligus HIV, Pria Ini Mengaku Rasa Sakitnya Seperti "Daging Dicabut dari Tulang"
-
Idap Virus Corona Covid-19 dan Cacar Monyet Bersamaan, Pria Ini Hanya Bisa Terbaring
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh