Suara.com - Serangan pesawat tak berawak atau drone AS menewaskan pemimpin al-Qaeda Ayman al-Zawahiri di Afghanistan selama akhir pekan.
Zawahiri telah lama menghindari upaya AS untuk membunuh atau menangkapnya.
Dia memimpin kelompok teroris yang ditetapkan AS itu sejak 2011, ketika pasukan Amerika membunuh pendiri al-Qaeda Osama bin Laden di Pakistan.
Presiden Joe Biden menyebut tewasnya Zawahiri sebagai "pertunjukkan yang jelas" dari tekad Amerika untuk melakukan perjuangannya melawan kelompok teroris.
"Sekarang keadilan telah ditegakkan, dan pemimpin teroris ini tidak ada lagi," kata Biden dari Gedung Putih.
"Kami menjelaskan lagi malam ini bahwa tidak peduli berapa lama, di mana pun Anda bersembunyi, jika Anda adalah ancaman bagi rakyat kami, Amerika Serikat akan menemukan Anda dan membawa Anda keluar."
Zawahiri telah lama menghindari upaya AS untuk membunuh atau menangkapnya.
Serangan AS itu terjadi pada Minggu pagi waktu setempat dan menargetkan sebuah rumah persembunyian di pusat kota Kabul tempat Zawahiri, istri, anak perempuan dan cucunya telah pindah awal tahun ini, menurut seorang pejabat senior AS.
AS telah mempelajari lokasi selama berbulan-bulan dan Biden menerima pembaruan sejak Mei.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawahiri Tewas
Intelijen AS mengajukan operasi potensial untuk melumpuhkan Zawahiri pada 1 Juli.
Intelijen AS menunjukkan bahwa anggota Taliban bekerja untuk menyembunyikan Zawahiri setelah serangan.
"Anggota Taliban bertindak cepat untuk memindahkan istri Zawahiri, putrinya dan anak-anaknya ke lokasi lain untuk menutupi bahwa mereka telah tinggal di rumah aman," katanya.
Kehadiran Zawahiri di Kabul adalah "pelanggaran yang jelas" terhadap perjanjian yang dibuat AS di bawah mantan Presiden Donald Trump untuk penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan, kata pejabat itu.
Dia mencatat AS mengharapkan "untuk terus berdialog dengan mereka tentang masalah-masalah keamanan dan kepentingan kita."
"Ke depan dengan Taliban, kami akan terus meminta pertanggungjawaban mereka atas tindakan mereka. Dan kami telah menjelaskan kepada mereka bahwa kami juga mengharapkan mereka untuk tidak mengambil tindakan yang akan membahayakan Mark Frerichs karena kami terlibat untuk mengamankan pembebasannya setelah penahanannya yang panjang," tambah pejabat itu.
Berita Terkait
-
Tiga Fakta Temuan PPATK Terkait Dugaan Penyelewengan Dana ACT, dari Bisnis Hingga Mengalir ke Al Qaeda
-
ACT Dituduh Salurkan Uang ke Al Qaeda, Pengacara Ahyudin: Tidak Ada Afiliasi Teroris!
-
Soal Dugaan Aliran Dana ke Organisasi Teroris Al-Qaeda, Begini Respons ACT
-
Waduh! Fadli Zon Disebut-sebut Beri Bantuan ke Organisasi Teroris yang Berafiliasi dengan Al-Qaida
-
Pemerintah Burkina Faso Bantah Suara Tembakan sebagai Upaya Kudeta
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ajang Dunia MotoGPTM 2025 Jadi Penyelenggaraan Terbaik dan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!