“Ada tulisannya, bantuan presiden yang dikoordinir Kemensos (Kementerian Sosial),” tuturnya.
Bahkan, lanjut Rudi Samin, hal itu diperkuat dengan pernyataan orang keperesidenan yang sudah turun langsung ke lokasi kejadian.
Klaim Beras Rusak
Belakangan, pihak JNE mengklaim beras yang ditimbun tersebut dalam keadaan rusak. Namun, mereka juga mengklaim telah menggantinya ke pemerintah.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan pernyataan terkait beras rusak dan sudsh diganti itu hanya sebatas kesaksian lisan dari pihak JNE saat diperiksa penyidik.
"Keterangan ini belum didukung dokumen. Jadi ini masih keterangan secara lisan," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (1/8/2022).
Selain memeriksa pihak perwakilan JNE, kata Zulpan, penyidik juga memeriksa perwakilan dari Kementerian Sosial (Kemensos). Pemeriksaan dilakukan oleh penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Depok pada hari ini.
"Penyidik Polres Depok melakukan pemanggilan pemeriksaan terhadap beberapa pihak yang hari ini sudah dilakukan di antaranya dari pihak Kemensos, JNE Pusat dan JNE Depok," pungkasnya.
Belakangan, keluarga Brigadir J melaporkan balik atas kasus dugaan pembunuhan berencana ke Bareskrim Polri. Mereka tak percaya kalau Brigadir J semata-mata tewas tertembak.
Baca Juga: Sebanyak 3,4 Ton Beras Bansos Jokowi di Lahan JNE Depok
Laporan dugaan pembunuhan ini juga telah dinaikkan ke tahap penyidikan. Tim khusus juga telah melakukan ekshumasi dan autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J atas permintaan keluarga pada Rabu (27/7) lalu. Hasil autopsi diperkirakan keluar empat hingga delapan minggu ke depan.
Berita Terkait
-
Menpora dan Ketum PSSI Temui Jokowi di Istana, Training Center Sepak Bola Bakal Dibangun di IKN
-
Cekcok dengan Kuasa Hukum JNE, Pemilik Lahan Kuburan Bansos Presiden: Kalau Mau Dikubur Di Mana?!
-
Sebanyak 3,4 Ton Beras Bansos Jokowi di Lahan JNE Depok
-
Kuasa Hukum Sebut Beras yang Dipendam di Depok Bukan Bansos, Tapi Punya JNE
-
Muhammadiyah Dukung Penuh Pemberantasan Mafia Tanah: Masyarakat Harus Berani Lapor
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
Terkini
-
Istri Arya Daru Siap Bongkar Kejanggalan Kematian Suami di DPR Hari Ini, Termasuk Temuan Kondom
-
Reklame Israel Jejerkan Prabowo dengan Netanyahu-Trump, Dandhy Laksono: Antek Asing yang Malu-malu
-
Kemensos Kirim Tagana dan Bantuan Darurat untuk Korban Ambruknya Ponpes di Sidoarjo
-
Paranoia Kekuasaan dalam Sastra: Ketika Narasi Kiri Menjadi Teror dan Tabu di Era Orde Baru
-
Berkeliaran di Jalan, Heboh Warga di Duren Sawit Jaktim Pamer Punya Banyak Burung Merak, Kok Bisa?
-
Kuota Haji Tambahan di Kemenag Diklaim Sesuai UU, Begini Kata Pakar!
-
Bagi Lulusan D3 sampai S2 di Seluruh Indonesia, PLN Buka Lowongan Kerja Lewat Rekrutmen Umum
-
Prabowo Sebut Program MBG Ciptakan 1,5 Juta Lapangan Kerja Baru
-
Pelajar SMA Bicara soal G30S/PKI: Sejarah yang Penuh Teka-teki dan Propaganda
-
Viral Momen Unik Akad Nikah, Pasangan Ini Justru Asyik Tepuk Sakinah Bareng Penghulu