Suara.com - Anggota fraksi PDIP DPRD Jakarta Gilbert Simanjuntak mengaku heran dengan alasan pemerintah menaikan tarif Ojek Online (Ojol). Pasalnya, Ojol sepenuhnya dikelola oleh perusahaan swasta sepenuhnya.
Ia pun menduga sebenarnya kenaikan tarif ini bertujuan untuk mengurangi jumlah penumpang Ojol. Karena biayanya mahal, maka penumpang jadi beralih menggunakan angkutan umum.
"Kelihatannya agak kurang tepat, apa dasar pertimbangan menaikkan tarif ojol, padahal itu swasta dan investasi pemerintah hampir tidak ada," ujar Gilbert saat dikonfirmasi, Kamis (11/8/2022).
"Sepertinya ini upaya mendorong pindahnya masyarakat pengguna ojol ke transportasi publik," tambahnya menjelaskan.
Jika memang bertujuan untuk meningkatkan pengguna angkutan umum, Gilbert menyambut kebijakan ini cukup baik. Namun, ia kembali mempertanyakan alasan dari pengalihan penumpang ini.
"Kalau ini pertimbangannya karena polusi, jumlah roda dua pribadi jauh lebih banyak dari Ojol, sehingga tidak tepat kalau karena polusi bila roda dua pribadi juga tidak diberi aturan yang mengurangi polusi," ucapnya.
Karena itu, jika memang alasannya karena polusi, seharusnya ada kebijakan lain untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Bisa juga dengan mengatur jam kerja, cakupan rute, frekuensi, hingga keamanan angkutan umum.
"Ini tidak dengan cara menaikkan tarif ojol tetapi memperbaiki trans publik. Bukan dengan mempersempit jalan untuk jalur sepeda yang tidak berfungsi atau memperlebar trotiar, tetapi memperbaiki trans publik," pungkasnya.
Baca Juga: Dukung Kenaikan Tarif Ojol, Wagub DKI: Insyaallah Bisa Tingkatkan Jumlah Penumpang Angkutan Umum
Berita Terkait
-
Pemprov DKI Jakarta Tetapkan Tarif Integrasi Transportasi Massal Rp. 10.000
-
Terpopuler: Kenaikan Tarif Ojek Online Tak Bikin Bahagia Driver, Harga Mie Instan Bakal Naik, Publik Gaduh
-
Dukung Kenaikan Tarif Ojol, Wagub DKI: Insyaallah Bisa Tingkatkan Jumlah Penumpang Angkutan Umum
-
DPR: Kesejahteraan Driver Ojol Harus Ditingkatkan, Jangan Sampai Kenaikan Tarif Hanya untungkan Perusahaan
-
Tarif Ojol Naik, Wagub DKI Sebut Bisa Dongkrak Penumpang Transportasi Umum di Jakarta
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Keji! Nenek Mutmainah Tewas, Jasadnya Diduga Dibakar dan Dibuang Perampok ke Hutan
-
Subsidi Menyusut, Biaya Naik: Ini Alasan Transjakarta Wacanakan Tarif Baru
-
Strategi Baru Turunkan Kemiskinan, Prabowo Akan Kasih Fasilitas buat UMKM hingga Tanah untuk Petani
-
Empat Gubernur Riau Tersandung Korupsi, KPK Desak Pemprov Berbenah
-
Nasib Gubernur Riau di Ujung Tanduk, KPK Umumkan Status Tersangka Hari Ini
-
Pemprov Sumut Dorong Ulos Mendunia, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO
-
Alamak! Abdul Wahid jadi Gubernur ke-4 Terseret Kasus Korupsi, Ini Sentilan KPK ke Pemprov Riau
-
Nasib Diumumkan KPK Hari Ini, Gubernur Riau Wahid Bakal Tersangka usai Kena OTT?
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR