Suara.com - Suara.com - Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kasus dugaan penganiayaan terhadap siswa SMKN 1 Jakarta (Boedoet) berinisial R yang merupakan anak prajurit TNI. R diduga dianiaya oleh seorang guru olahraga berinisial HT.
"Sudah (olah TKP)," kata Kapolsek Sawah Besar AKP Patar Mula Bona dikonfirmasi, Selasa (16/8/2022).
Selain melakukan olah TKP, Patar menyebut pihaknya juga sudah memeriksa pihak SMKN 1 Jakarta terkait kasus dugaan penganiayaan itu.
Ia pun belum dapat membeberkan secara detail apakah salah satu pihak sekolah yang diperiksa merupakan terduga pelaku berinsial HT.
"Kami introgasi pihak sekolah dulu,"imbuhnya
HT Dinonatifkan
Seorang guru olahraga di SMKN 1 Jakarta (Boedoet) berinisial HT diduga menganiaya siswanya berinisial R yang merupakan anak seorang prajurit TNI. HT saat ini sudah dinonaktifkan.
"Sudah dinonaktifkan," kata Plt Kepala SMKN 1 Jakarta Maman Ruhiman kepada wartawan, Selasa (16/8/2022).
Maman menyebut HT kini sudah tidak mengajar di SMKN 1 Jakarta. Pihak sekolah sedang melakukan pembinaan terhadap HT.
"Kalau pembinaan sudah berlangsung kemarin. Untuk smentara yang bersangkutan tidak mengajar dulu," jelas Maman.
Dugaan Penyebab Penganiayaan
R, seorang siswa di SMKN 1 Jakarta (Boedoet) diduga dianiaya oleh guru olahraganya. Pihak SMKN 1 Jakarta menyebut kejadian itu dipicu masalah pemalakan antarsiswa.
Plt Kepala SMKN 1 Jakarta, Maman Ruhiman menyebut R mulanya diduga terlibat dalam aksi pemalakan terhadap adik kelasnya.
"Dia diduga menyuruh kelas 2 untuk melakukan pemalakan terhadap kelas 1," kata Maman saat ditemui di SMKN 1 Jakarta, Selasa (16/8/2022).
Peristiwa pemalakan itu disebut Maman, terjadi pada tanggal 10 Agustus 2022 pekan lalu. Seorang guru olahraga yang juga merupakan staf kesiswaan di SMKN 1 Jakarta berinisial HT lalu memanggil sejumlah siswa terkait pemalakan tersebut termasuk R.
Berita Terkait
-
Polisi Lakukan Olah TKP di Rumah Lesti Kejora, Cari Bukti KDRT Rizky Billar
-
Satroni SMKN 1 Boedoet, Polisi Interogasi Guru Terduga Penganiaya Anak Anggota TNI
-
Guru SMKN 1 Boedoet Aniaya Anak Anggota TNI, Mantan Staf Ahok: Stigma SMK Sekolah Keras Harus Dihapus
-
Anak Anggota TNI Dianiaya Guru SMKN 1 Boedoet, Pemalakan Diduga jadi Pemicunya
-
Aniaya Anak Anggota TNI, Guru Olahraga SMKN 1 Boedoet Dinonaktifkan
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Rebut Poster Pendukung Delpedro Cs, Kapolsek Pasar Minggu: Kami Jaga Muruah Persidangan!
-
Cak Imin Peringatkan: Kamboja Bukan Negara Aman untuk Pekerja Migran Indonesia
-
Menkeu Purbaya Jawab Kritik, Sebut Gaya 'Koboi' Perintah Langsung dari Presiden Prabowo
-
KPK Ungkap Alasan Penghentian Kasus Lahan RS Sumber Waras
-
Praperadilan Delpedro Ditolak, Pendukung Beri Kartu Merah ke Hakim: Bebaskan Kawan Kami!
-
Tangis Histeris Ibunda Pecah di Pengadilan Usai Praperadilan Delpedro Ditolak
-
Geger Grup WA 'Mas Menteri', Pengacara Nadiem Bantah Atur Proyek Chromebook
-
Sudah Diizinkan Hakim untuk Pindah, Jaksa Agung Ngotot Minta Anak Riza Chalid 'Dikembalikan'!
-
Jakarta Punya 111 Stasiun Aktif Jaga Lingkungan, Warga Akui Pentingnya Data Valid Kualitas Udara
-
Sambangi KPK, Pelapor Ketua Bawaslu Serahkan Bukti Dugaan Korupsi Proyek Renovasi Gedung